Senin 06 Mar 2023 09:46 WIB

Operasi Damai Cartenz Perluas Areal Misi Penyelamatan Kapten Philips

Aparat belum menunjukkan hasil yang positif menyelamatkan pilot Susi Air.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Agus raharjo
Pilot Susi Air, Kapten Philip Marten dalam pengusaan KKB Papua.
Foto: TPNPB OPM
Pilot Susi Air, Kapten Philip Marten dalam pengusaan KKB Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA — Operasi Damai Cartenz memerluas areal pencarian dan perburuan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)-Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang meyandera Pilot Susi Air Kapten Philips Mark Marthens. Operasi Gabungan Polri dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) itu memperluas perimeter pencarian dari Kabupaten Nduga, sampai ke Lanny Jaya di Papua Pegunungan.

“Usaha kita saat ini dengan memperluas pencarian di dua kabupaten, di Nduga, dan di Lanny Jaya,” kata Kepala Operasi Damai Cartenz Komisaris Besar (Kombes) Faizal Ramadani dalam siaran pers yang diterima wartawan di Jakarta, Senin (6/3/2023).

Baca Juga

Dia mengharapkan dengan memperluas areal pencarian dan perburuan akan mendapatkan hasil positif untuk menemukan gerombolan separatisme bersenjata Papua Merdeka yang dipimpin oleh Egianus Kogoya tersebut. Sampai saat ini, misi pencarian, dan penyelamatan Kapten Philips sudah hampir satu bulan.

Egianus Kogoya dan kelompoknya sejak Selasa (7/2/2023) lalu berhasil menyandera pilot berkebangsaan Selandia Baru itu. Penawanan itu terjadi setelah KKB melakukan serangan dan pembakaran armada udara sipil Susi Air di Lapangan Paro, di Nduga, Papua Pegunungan.

Operasi gabungan TNI dan Polri belum menunjukkan hasil yang positif dalam misi penyelamatan tersebut. “Kita masih terus berusaha semaksimal mungkin. Dan kami tetap pada tekad untuk mendapatkan, dan menemukan, serta menyelamatkan Kapten Philips,” ujar Kombes Faizal.

Menurutnya tak perlu ada batas waktu bagi Operasi Damai Cartenz dalam misi khusus kali ini. Tapi dikatakan dia, segala upaya tetap akan dilakukan. “Satgas Damai Cartenz melakukan pendekatan lunak dengan negosiasi yang dilakukan tokoh-tokoh adat, dan masyarakat lokal,” ujar dia.

Tetapi kata Kombes Faizal, pasukan gabungan tetap akan mengambil tindakan hukum dalam penumpasan gerombolan Egianus Kogoya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement