Kamis 02 Mar 2023 15:42 WIB

Jelang Ramadhan, Disperindag Jabar Rutin Pantau Stok Bahan Pokok

Selain stok, Disperindag Jabar juga memantau kondisi harga kebutuhan pokok.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Irfan Fitrat
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Noneng Komara Nengsih.
Foto: Istimewa
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Noneng Komara Nengsih.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat (Jabar) berupaya memastikan ketersediaan bahan kebutuhan pokok masyarakat. Terlebih menjelang bulan Ramadhan, di mana biasanya permintaan meningkat.

Menurut Kepala Disperindag Provinsi Jabar Noneng Komara Nengsih, setiap hari petugas Disperindag memantau stok bahan kebutuhan pokok di lapangan, seperti di pasar dan retail. Selain itu, Disperindag juga memantau kondisi harganya. “Kami rutin turun ke pasar untuk memantau kondisi stok dan harga sembako,” kata dia, Kamis (2/3/2023).

Sementara ini, Noneng mengatakan, berdasarkan laporan petugas di lapangan, ketersediaan bahan kebutuhan pokok dan harganya masih terbilang terkendali. Diharapkan kondisinya terus terjaga sampai menjelang bulan Ramadhan nanti.

Dalam upaya pengendalian harga, Noneng mengatakan, Disperindag Provinsi Jabar biasa mengadakan kegiatan operasi pasar. Operasi pasar ini biasanya dilakukan saat terpantau ada kelangkaan komoditas pokok di pasaran atau harganya melonjak.

Terkait pelaksanaan operasi pasar, Perum Bulog Jabar menyatakan kesiapannya memberikan dukungan. Khususnya untuk penyediaan komoditas beras.

Pemimpin Wilayah Perum Bulog Jabar, Faisal, mengatakan, stok beras di gudang Bulog Jabar saat ini masih sekitar 120 ribu ton. Stok ini dinilai dapat mencukupi kebutuhan sampai lima bulan ke depan.

Menurut Faisal, stok beras akan bertambah karena Jabar termasuk wilayah yang mendapatkan kiriman beras impor. Kemudian pada akhir Maret atau awal April 2023 masuk masa panen raya.

Faisal mengatakan, Bulog Jabar siap memasok kebutuhan komoditas untuk kegiatan operasi pasar (OP) jika ada permintaan dari pemerintah daerah (pemda). Selain komoditas beras, Bulog juga bisa mendukung penyediaan komoditas minyak goreng.

“Tahun lalu, saat ada kenaikan harga minyak goreng, bersama pemda dan BUMN kami memasok untuk keperluan OP, bekerja sama dengan pabrikan, yang dilakukan secara masif, sehingga stok aman dan harga menjadi stabil,” kata Faisal.

Untuk tahun ini, Faisal mengatakan, pihaknya masih menunggu arahan dari pusat. Seperti terkait komoditas minyak curah kemasan sederhana merek Minyakita.

“Kami masih menunggu dari pusat. Tetapi, keyakinan saya, sebelum Ramadhan stok Minyakita di pasaran akan melimpah karena pusat akan mendistribusikan secara masif,” ujar dia.

Pendistribusian minyak goreng itu disebut akan dilakukan di semua cabang Bulog wilayah Jabar dan juga pasar tradisional yang sudah ditunjuk atau di lokasi bazar dan OP yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi Jabar. 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement