Kamis 02 Mar 2023 14:55 WIB

Jangan Dianggap Remeh, Penularan Flu Burung ke Manusia Bisa Terjadi Meskipun Jarang

Seorang anak di Kamboja meninggal akibat flu burung.

Di tengah wabah flu burung, peternak menempatkan ayam di dalam kandang (Ilustrasi). Penularan flu burung dari unggas ke manusia bisa terjadi, meski insidennya jarang.
Foto: EPA-EFE/SANJEEV GUPTA
Di tengah wabah flu burung, peternak menempatkan ayam di dalam kandang (Ilustrasi). Penularan flu burung dari unggas ke manusia bisa terjadi, meski insidennya jarang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Biologi Molekular Universitas Airlangga Prof Chairul Anwar Nidom mengatakan bahwa penularan flu burung ke manusia memang jarang terjadi. Akan tetapi, risikonya tetap ada dan tidak boleh dianggap remeh. 

Seorang anak perempuan berusia 11 tahun di Kamboja menjadi kasus pertama kematian manusia karena flu burung pada 2023. Salah satu dari 12 kontak erat yang menjalani tes, yakni sang ayah, juga telah terinfeksi.

Baca Juga

"Sebetulnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengatakan bahwa kejadian (penularan flu burung ke manusia) yang di Kamboja itu insiden yang jarang, tapi bisa terjadi. Artinya, kemungkinan tetap berisiko. Jadi flu burung itu tidak bisa kita remehkan," kata Chairul dalam diskusi daring yang dipantau dari Jakarta, Kamis (2/3/2023).

Meski demikian, Chairul menyebut masyarakat juga tak perlu khawatir berlebihan. Sebab, hingga saat ini belum ada insiden penularan flu burung antarmanusia.

"Yang ada adalah virusnya menular dari unggas ke orang tertentu di sekitarnya," ujarnya.

Chairul menjelaskan, hal tersebut disebabkan karena tempat penempelan atau reseptor virus flu burung berbeda dengan reseptor virus flu musiman yang dapat menular antar manusia. Reseptor virus flu burung adalah asam sialat (SA) alpha-2,3 yang banyak terdapat pada burung atau unggas.

Sementara reseptor virus influenza musiman pada manusia adalah alpha-2,6 galaktosa. Reseptor ini banyak berada di permukaan sel organ saluran pernapasan atas.

Menurut Chairul, penularan virus flu burung ke manusia bisa terjadi apabila konsentrasi virus sangat tinggi. Misalnya, saat seseorang yang kekebalan tubuhnya kurang baik memasuki satu wilayah dengan konsentrasi virus yang sangat tinggi, maka virus sangat mungkin masuk ke saluran pernapasan.

"Saat (virus) masuk, kemudian dia melakukan penyesuaian terhadap reseptor yang ada di dalam tubuh kita, lalu dia melakukan aktivitas replikasi dan sebagainya," kata Chairul.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement