Selasa 28 Feb 2023 08:30 WIB

Apakah Ada Hari Tertentu untuk Puasa Syaban?

Nabi lebih rajin berpuasa di bulan Syaban dibanding bulan-bulan lainnya.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Muhammad Hafil
Apakah Ada Hari Tertentu untuk Puasa Syaban?. Foto: Ilustrasi Puasa
Foto: Republika/Mardiah
Apakah Ada Hari Tertentu untuk Puasa Syaban?. Foto: Ilustrasi Puasa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umat Islam diperintahkan untuk terus mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan berbagai bentuk ibadah. Namun ibadah tersebut tidak boleh menyimpang dari ajaran Rasulullah SAW.

Karena Dia telah menetapkan bagi kita model yang tepat yang harus kita ikuti agar tetap teguh di jalan yang benar. Oleh karena itu sangat penting bagi seorang Muslim yang taat untuk memastikan bahwa ibadahnya memiliki dasar baik dalam Al- Qur'an dan Sunnah Nabi.

Baca Juga

Salah satunya Nabi lebih rajin berpuasa di bulan Sya'ban dibanding bulan-bulan lainnya. Aisyah melaporkan bahwa Nabi tidak pernah berpuasa selama sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan.

Sebagian orang menjalankan puasa selama tiga bulan berturut-turut, Rajab, Syaban dan  Ramadhan, diikuti dengan  enam hari Syawal. Artinya, mereka mulai berpuasa pada awal Rajab hingga tujuh Syawal, kecuali Hari Raya Idul Fitri.

Namun baik Nabi maupun para sahabatnya atau bahkan penerus mereka dilaporkan tidak melakukannya. Nabi biasa berpuasa beberapa hari setiap bulan. Aisyah ra mengatakan bahwa Nabi kadang-kadang akan menjalankan puasa terus menerus, sampai-sampai para sahabat mengira dia tidak akan pernah berbuka puasa, dan di lain waktu dia akan menahan diri dari puasa sampai-sampai mereka mengira dia tidak akan berpuasa lagi.

Nabi biasanya puasa pada hari Senin dan Kamis dan tiga hari setiap bulan (tanggal 13, 14 dan 15). Dia kadang-kadang biasa berpuasa setiap hari, mengikuti pola Nabi Dawud (saw). 

Dari Ibnu Umar radhiyallahuanhu berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Puasalah sehari dan berbukalah sehari. Itu adalah puasanya nabi Daud as dan itu adalah puasa yang paling utama." (HR Bukhari)

Nabi biasa menjalankan puasa di Syaban lebih dari yang dia lakukan di bulan-bulan lainnya. Ini adalah semacam persiapan diri untuk datangnya Ramadhan. Tapi tidak ada bukti tekstual bahwa ada hari-hari tertentu di bulan Syaban.

Pada umumnya, tidak diperbolehkan bagi seseorang untuk memilih hari-hari tertentu untuk menjalankan puasa sunnah atau malam-malam tertentu untuk melakukan Shalat Malam, tanpa dasar hukum untuk tindakan itu. Ibadah tidak boleh hanya berdasarkan keinginan manusia.

Sebaliknya, mereka tunduk pada hukum Ilahi. Jadi, menentukan waktu dan tempat tertentu untuk beribadah dan deskripsi berbagai tindakan ibadah adalah urusan Ilahi, bukan urusan manusia.

Sumber:

https://aboutislam.net/counseling/ask-the-scholar/fasting/shaban-fasting-specific-days/

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement