Senin 27 Feb 2023 13:05 WIB

Masjid Orang Bosnia Pernah Berdiri di Israel

Orang Bosnia membangun masjid di kawasan Israel saat ini.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
 Masjid Orang Bosnia Pernah Berdiri di Israel. Foto:  Masjid (ilustrasi)
Foto: Dok Republika
Masjid Orang Bosnia Pernah Berdiri di Israel. Foto: Masjid (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KAISAREA -- Tahukah Anda bila di Israel tepatnya Kaisarea -sebuah kota di antara Tel Aviv dan Haifa- dulunya terdapat sebuah masjid yang didirikan oleh orang-orang Muslim dari Bosnia yang pindah tinggal di kota itu?

Seperti dilansir Sarajevo Times pada Senin (27/2/2023) sekitar periode abad ke-19, orang-orang Muslim Bosnia tiba di Palestina karena ketakutan pasca pendudukan Austria-Hongaria di Bosnia dan Herzegovina, mereka melarikan diri ke bagian lain Kekaisaran Ottoman. Mereka tidak mau melepaskan tradisi mereka dan terus memeliharanya. 

Baca Juga

Hingga kemudian orang-orang Muslim Bosnia menempati Kaisarea yang kala itu belum menjadi wilayah Israel karena negara itu belum terbentuk.  Mereka membangun dua masjid di Kaisarea, yang menyerupai masjid di Herzegovina. 

Sayangnya, masjid-masjid tersebut dihancurkan pada tahun 1948 selama pembentukan Israel. Orang-orang Bosnia terpaksa mencari rumah baru. 

Orang-orang Muslim Bosnia meninggalkan menara sebagai monumen atau penanda di masjid itu. Dan saat ini bangunan itu telah menjadi sebuah restoran dan toko.

Orang-orang Bosnia yang hijrah ke Timur Tengah memang  tidak semuanya berasal dari suku yang sama, sebagian besar pemukim Bosnia mengambil nama keluarga Bushnak, Bushnaq, atau Bouchnak pada abad ke-19. Kata Bushnak digunakan hari ini di Palestina untuk seseorang yang cantik atau orang berkulit putih.

Orang Bosnia kemudian berkomunikasi dalam bahasa asli mereka. Banyak penulis pada masa itu menambahkan sebutan Bosnavi atau Bosnali pada nama mereka, yang menandakan keterikatan mereka dengan kampung halaman mereka, Bosnia. Namun, keturunan mereka tidak berkomunikasi dalam bahasa Bosnia, mereka telah menunjukan diri mereka sebagai orang Palestina.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement