Kamis 23 Feb 2023 16:05 WIB

Doa Minta Keturunan yang Sholeh dan Sholehah

Untuk memiliki anak yang sholeh dan sholeha harus dipersiapkan sejak awal.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Berdoa. Ilustrasi. Doa Minta Keturunan yang Sholeh dan Sholehah
Foto: Thoudy Badai/Republika
Berdoa. Ilustrasi. Doa Minta Keturunan yang Sholeh dan Sholehah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memiliki keturunan yang sholeh dan sholehah adalah harapan bagi setiap orang tua. Tentu saja harapan ini harus juga dibarengi dengan upaya-upaya yang baik, dimulai dengan memilih calon pasangan yang baik dan juga kerja sama yang baik dengan pasangan dalam mendidik anak-anak.

Kewajiban orang tua bukan saja memberikan kecukupan materi kepada anak-anak, tetapi juga bekal agama dan kasih sayang yang akan menjadi pondasi dasar bagi anak-anak. Karena itu, untuk memiliki anak yang sholeh dan sholeha harus dipersiapkan sejak awal, bahkan sebelum adanya janin di dalam kandungan. 

Baca Juga

“Pertama ajarkan sholat, itu landasan utama, itu dulu yang harus dikuatkan,” kata Ketua PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Mursyidah Thahir dalam sambungan telepon, beberapa waktu lalu.

Mursyidah menuturkan, dalam mengajarkan sholat, orang tua hanya perlu memberikan contoh, menjadi teladan, dan membiasakan anak untuk terlibat. Jangan lupa kata dia, agar anak diberikan apresiasi atas hal-hal baik yang mampu dikerjakannya, termasuk melaksanakan sholat. 

Tidak perlu lagi, kata dia, mengajarkan sholat dengan ancaman-ancaman agar anak takut. Ujung-ujungnya, sholat yang dilakukan anak menjadi terpaksa dan tidak tulus.

“Itu anak-anak lebih enjoy karena kita menciptakan suasana yang menyenangkan, jadi kalau mau sholat maghrib misalnya, saya bentangkan dulu sajadahnya, dijejer-jejer, tidak perlu suruh sholat, dibentangkan saja sajadahnya, kita duduk di situ, lalu anak-anak itu akan lari ke kamar mandi untuk ambil air wudhu,” ujarnya.

Doa Minta Keturunan yang Sholeh dan Sholehah

Lalu, apakah ada doa khusus yang bisa dilakukan seorang Muslim agar memiliki keturunan yanh sholeh dan sholeha. Menurut Mursyidah, hal ini tertuang dalam surat Al Furqan ayat 74: 

رَبَّنَا هَبۡ لَـنَا مِنۡ اَزۡوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعۡيُنٍ وَّاجۡعَلۡنَا لِلۡمُتَّقِيۡنَ اِمَامًا

“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa."

“Robbana hablana, ya allah ya Tuhan kami, anugerahkan kepada kami, min azwaajinaa pasangan (suami atau istri) wa zurriyaatinaa anak-anak, cucu, cicit itu duriyat namanya, qurrota a’yyun, menjadi penyejuk hati yang menentramkan,” jelas Mursyidah.

“Qurota ayun itu kebahagiaannya dunia akhirat. Kalau cuma senang punya anak pintar cantik itu hanya dunia, tetapi kalau qurota ayun itu penyejuk hati bukan hanya sekadar senang tapi ada harapan, masa depan, keselamatan dunia akhirat, ketentraman jiwa. Waj’alnaa lilmuttaqiina imaamaa dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang bertaqwa,” ujarnya.

“Itu doa sudah segala-galanya itu. Jadi untuk membentuk keluarga yang bertaqwa, pertama dari komunikasi yang mendamaikan, kedua dari ibadah malam hari, sempatkan solat tahajud, ketiga kemampanan ekonomi. Jadi jangan dikira Nabi Muhammad itu miskin, ketika berumah tangga, Nabi itu konglomerat, ketika menikah dengan khadijah, mahar Nabi itu 20 ekor unta,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement