Selasa 21 Feb 2023 13:05 WIB

PKB Dorong Muhaimin Jadi Capres, Anies Baswedan Berpeluang Jadi Cawapres

Dorongan Muhaimin untuk jadi capres merupakan keputusan dari Muktamar PKB.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar meminta rancangan undang-undang tentang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) segera disahkan menjadi undang-undang.
Foto: DPR
Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar meminta rancangan undang-undang tentang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) segera disahkan menjadi undang-undang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid mengatakan bahwa Abdul Muhaimin Iskandar terus didorong untuk menjadi calon presiden (capres) pada 2024. Dorongan tersebut merupakan keputusan dari hasil Muktamar PKB.

"Hasil Muktamar sudah memutuskan agar Gus Muhaimin dapat maju menjadi pemimpin nasional, baik presiden maupun calon presiden. Namun saya berkukuh tetap calon presiden," ujar Jazilul di Kantor DPP PKB, Jakarta, Selasa (21/2).

Baca Juga

PKB sendiri sudah menjalin kerja sama politik dengan Partai Gerindra yang dinamakan sebagai Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. Namun, keduanya hingga saat ini belum memutuskan sosok yang akan diusung sebagai capres dan calon wakil presiden (cawapres).

"Mudah-mudahan sebelum Ramadhan sudah diputuskan agar para kiai dan konstituen kita sudah bisa melakukan sosialisasi dan berdoa di malam lailatul qodar agar pasangan ini adalah pasangan yang menang," ujar Jazilul.

"Mudah-mudahan Gus Muhaimin presiden, nanti wakilnya mau Pak Prabowo boleh, Pak Anies juga boleh terserah, yang penting malam lailatul qodar ini akan kita alami terakhir sebelum Pemilu 2024," katanya menambahkan.

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani menjelaskan bahwa keputusan terkait pemilihan presiden (Pilpres) 2024 berada di tangan Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar. Adapun Prabowo sendiri disebutnya masih melakukan perhitungan terkait kontestasi nasional tersebut.

"Bahwa sampai hari ini belum diputuskan, tentu saja beliau (Prabowo) terus melakukan perhitungan-perhitungan dan karena itu pasti beliau akan mengambil keputusan tentang itu bersama Pak Muhaimin," ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (8/2).

Partai Gerindra, jelas Muzani, tak akan mengambil keputusan sendiri terkait capres dan cawapres. Tegasnya, keputusan tersebut harus disepakati bersama PKB yang menjadi rekan koalisi. "Jadi Pak Prabowo dan Pak Muhaimin nanti akan bertemu pada waktunya untuk memutuskan tentang nama calon presiden dan nama calon wakil presiden," ujar Muzani.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement