Rabu 15 Feb 2023 16:17 WIB

Ini Cara Canggih Turki Selamatkan Korban Tertimbun Akibat Gempa

Alat tersebut mampu menemukan 20 lebih korban selamat yang tertimbun puing-puing.

Rep: Mabruroh/ Red: Natalia Endah Hapsari
 Petugas mencari korban di lokasi bangunan yang runtuh setelah gempa  bumi dahsyat di Diyarbakir, tenggara Turki, Senin (6/2/2023).  Menurut US Geological Service, gempa berkekuatan awal 7,8 melanda Turki selatan dekat perbatasan Suriah/ilustrasi .
Foto: EPA-EFE/DENIZ TEKIN
Petugas mencari korban di lokasi bangunan yang runtuh setelah gempa bumi dahsyat di Diyarbakir, tenggara Turki, Senin (6/2/2023). Menurut US Geological Service, gempa berkekuatan awal 7,8 melanda Turki selatan dekat perbatasan Suriah/ilustrasi .

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA — Through the Wall Radar (DAR) yang dikembangkan oleh STM Defense Technologies Engineering and Trade Inc. sebuah perusahaan teknik terkemuka di industri pertahanan Turki, memainkan peran penting dalam operasi pencarian dan penyelamatan korban gempa bumi. Sejauh ini, alat tersebut mampu menemukan 20 lebih korban selamat yang tertimbun puing-puing bangunan.

Dilansir dari Daily Sabah, Rabu (15/2/2023), Perusahaan yang berbasis di Ankara dengan fasilitas domestik, telah mengembangkan DAR untuk membantu menyelamatkan nyawa di tengah puing-puing di provinsi Hatay yang paling parah terkena dampaknya.

Baca Juga

DAR menggunakan teknologi mutakhir untuk mendeteksi keberadaan makhluk hidup di bawah puing-puing dan memanggil tim pencarian untuk segera melakukan penyelamatan di lokasi yang tepat. Karena perangkat ini, lebih dari 20 korban gempa telah ditemukan dan diselamatkan.

Teknisi STM Yusuf Hayırlı mengatakan kepada Anadolu Agency (AA) bahwa timnya bekerja di zona gempa sesuai tugas perusahaan. Menurutnya, mereka menggunakan perangkat DAR, yang dirancang untuk tujuan pertahanan, di luar area regulernya untuk pertama kalinya di zona gempa dan bangga telah berkontribusi untuk menyelamatkan lebih dari 20 orang.

Hayırlı menekankan pentingnya teknologi pertahanan dan teknik di zona bencana, menjelaskan bahwa mereka membantu tim pencarian dan penyelamatan dengan menyediakan lokasi korban yang terperangkap di bawah reruntuhan. 

“Perangkat dapat mendeteksi gerakan pernapasan, gerakan tangan dan lengan, dan memperkirakan lokasi individu yang terperangkap. Dengan teknologi ini, mereka telah dapat menentukan lokasi yang tepat dari para penyintas dan menyampaikan informasi penting kepada tim penyelamat,” kata Hayırlı dilansir dari Daily Sabah, Rabu (15/2/2023).

Bekerja dalam dua tim di Hatay, Hayırlı menggambarkan momen emosional ketika mereka mampu menyelamatkan bayi berusia 7 bulan dari puing-puing, sebuah pengalaman yang dia sebut sebagai "kebahagiaan yang tak terlukiskan."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement