Rabu 25 Jan 2023 09:31 WIB

Imam Istanbul Memasak untuk 600 Pemuda, Keluarga yang Membutuhkan

Imam di Istanbul Turki telah mengambil inisiatif serupa untuk membantu masyarakat.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Imam Istanbul Memasak untuk 600 Pemuda, Keluarga yang Membutuhkan. Foto ilustrasi: Masjid ini adalah struktur keagamaan ikonik Ottoman lainnya di Istanbul, yang terletak di tepi lingkungan Ortakoy Besiktas, yang sekarang menjadi salah satu lokasi tersibuk dan terpopuler di Istanbul, Turki.
Foto: AA/Ahmet Bolat
Imam Istanbul Memasak untuk 600 Pemuda, Keluarga yang Membutuhkan. Foto ilustrasi: Masjid ini adalah struktur keagamaan ikonik Ottoman lainnya di Istanbul, yang terletak di tepi lingkungan Ortakoy Besiktas, yang sekarang menjadi salah satu lokasi tersibuk dan terpopuler di Istanbul, Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Seorang imam masjid di Istanbul, Metin Kacar, mendedikasikan hidupnya tidak hanya sebagai penyeru Islam, tapi juga tukang masak. Setiap hari ia berupaya mengolah beragam bahan makanan menjadi santapan bagi orang yang membutuhkan di lingkungannya.

Pria berusia 60 tahun ini telah menjabat sebagai imam Masjid Hürrem Çavuş selama 26 tahun terakhir. Biasanya, ia akan menghabiskan waktu sepulang kerja untuk memasak bagi sekitar 100 anak muda.

Baca Juga

Tidak berhenti di situ, ia juga akan mengawasi pendistribusian bantuan makanan dan pakaian kepada yang membutuhkan di lingkungan sekitar.

“Memasak dengan senang hati. Saya mengenakan celemek setelah selesai dengan tugas masjid saya dan memasak tiga hidangan berbeda untuk setidaknya 40 hingga 50 pemuda, kadang-kadang bahkan 80 hingga 100,” kata Kaçar dikutip di About Islam, Rabu (25/1/2023).

Dia menambahkan, pihaknya bisa saja menggandeng juru masak khusus. Namun, dia memiliki keinginan menjadi bagian dari proses dan meninggalkan kesan di kalangan anak muda.

Berjuang melampaui tugas resminya sebagai imam masjid, dia ingin memastikan rumah ibadah ini menyatukan orang-orang yang membutuhkan dan orang-orang yang ingin membantu.

Selain menyediakan makanan, imam Kacar juga meluncurkan Pasar Uhuvvet (Pasar Persaudaraan) dan toko pakaian yang terletak di dalam halaman masjid. Ia berusaha mendistribusikan barang kebutuhan pokok kepada yang membutuhkan.

"Kami berkunjung ke rumah-rumah secara teratur dan mengetahui mana yang sedang sakit, terbaring di tempat tidur, bahkan orang cacat tinggal,” ujar dia. Bersama tim yang ada, ia ingin selalu memastikan tidak ada sumbangan yang sia-sia.

Kacar berharap untuk terus membantu mereka yang membutuhkan, selama masih ada dermawan berkontribusi pada proyeknya. Dia menyimpulkan, “kehidupan ada di dalam masjid, masjid ada di dalam kehidupan.”

Agama Islam mewajibkan semua tetangga untuk saling mencintai dan bekerja sama, berbagi kesedihan dan kebahagiaan. Diriwayatkan Abu Muisa Al-Ash`ari: Nabi (SAW) bersabda, “Beri makan yang lapar, kunjungi yang sakit, dan bebaskan tawanan.”

Imam Turki telah mengambil inisiatif serupa untuk membantu masyarakat dan yang membutuhkan. Pada 2019, sebuah masjid kecil abad ke-17 di distrik Istanbul yang padat menyediakan kamar mandi, pakaian dan makanan gratis bagi para tunawisma, berkat upaya imam dermawannya.

Imam Turki lainnya membuka pintu masjid Istanbul untuk kucing liar, guna melindungi mereka dari musim dingin yang ganas. 

Sumber:

https://aboutislam.net/muslim-issues/europe/istanbul-imam-cooks-for-600-youth-needy-families/

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement