Rabu 11 Jan 2023 12:57 WIB

Bulog Banyumas Pastikan Ketersediaan Beras Cukup

Bulog Banyumas telah mengajukan penambahan stok beras medium ke pusat.

Pekerja melakukan bongkar muat beras di Komplek Pergudangan Bulog (ilustrasi). Perum Bulog Cabang Banyumas memastikan ketersediaan beras kualitas medium masih mencukupi kebutuhan hingga datangnya masa panen di wilayah tersebut yang diperkirakan akan berlangsung mulai pertengahan Februari 2023.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Pekerja melakukan bongkar muat beras di Komplek Pergudangan Bulog (ilustrasi). Perum Bulog Cabang Banyumas memastikan ketersediaan beras kualitas medium masih mencukupi kebutuhan hingga datangnya masa panen di wilayah tersebut yang diperkirakan akan berlangsung mulai pertengahan Februari 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Perum Bulog Cabang Banyumas memastikan ketersediaan beras kualitas medium masih mencukupi kebutuhan hingga datangnya masa panen di wilayah tersebut yang diperkirakan akan berlangsung mulai pertengahan Februari 2023.

"Insya Allah ketersediaan beras medium masih ada untuk keperluan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP)," kata Pimpinan Bulog Cabang Banyumas Rasiwan di Purwokerto, Jawa Tengah, Rabu (11/1/2023).

Baca Juga

Bulog Banyumas hingga saat ini masih rutin memasok beras medium untuk kegiatan SPHP ke pasar-pasar tradisional.  Khususnya pasar yang dipantau oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Berdasarkan data, kata dia, Bulog Banyumas telah menyalurkan beras medium untuk SPHP sekitar 400 ton pada periode 2-10 Januari 2023.

Kendati demikian, Bulog Banyumas telah mengajukan penambahan stok beras medium ke Kantor Pusat Perum Bulog untuk menjaga ketersediaan pasokan di Banyumas hingga datangnya masa panen. "Berdasarkan data dari Dinas Pertanian, untuk masa panen di wilayah eks Keresidenan Banyumas yang meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara, diprediksi akan berlangsung mulai pertengahan Februari," kata Rasiwan menjelaskan.

Bahkan, kata dia, masa panen hasil musim tanam pertama 2022-2023 (Oktober-Maret) di wilayah eks Keresidenan Banyumas itu merupakan panen raya. Dengan adanya panen raya, dia mengharapkan harga gabah maupun beras di tingkat petani dapat segera turun dan sesuai dengan harga pembelian yang ditetapkan oleh pemerintah. Sehingga penyerapan yang akan dilakukan oleh Bulog Banyumas bisa berjalan maksimal.

"Kami masih menunggu Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang nanti akan diputuskan oleh Badan Pangan Nasional, termasuk dengan target penyerapan atau pengadaan gabah untuk Bulog Banyumas," kata dia.

Rasiwan mengakui jika saat ini area persawahan di beberapa daerah sudah ada yang memasuki masa panen meskipun hanya di titik tertentu. Bulog Banyumas belum bisa melakukan penyerapan gabah hasil panen petani itu karena harganya masih relatif tinggi.

"Harga gabah saat ini masih tinggi, sekitar Rp 6.000 per kilogram. Semoga nanti dengan adanya panen raya, harganya bisa segera turun dan sesuai dengan HPP," kata dia.

Sementara dari pantauan di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Banyumas, harga beras kualitas medium dalam beberapa pekan terakhir masih bertahan pada kisaran Rp 11.250-Rp 12.250 per kilogram.

Salah seorang pedagang beras di Pasar Manis, Purwokerto, Irfan mengatakan, sebelumnya harga beras medium berkisar Rp 10.000-Rp 11.000 per kilogram. "Namun sejak Desember 2022 hingga sekarang bertahan di kisaran Rp 11.250-Rp 12.250 per kilogram," kata Irfan.

Dalam kesempatan terpisah Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Banyumas Titik Puji Astuti mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Perum Bulog Cabang Banyumas untuk melaksanakan kegiatan SPHP guna menekan kenaikan harga beras. "Bulog telah mendistribusikan pasokan beras medium ke pasar untuk dijual dengan harga Rp 9.400 per kilogram," kata Titik.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement