Sabtu 31 Dec 2022 16:40 WIB

Korut Tembakkan Tiga Rudal Balistik

Militer Korsel menilai aksi penembakan rudal balistik itu sebagai bentuk provokasi.

Infografis Kim Jong Un Intensifkan Uji Coba Rudal Korut
Foto: Associated Press
Infografis Kim Jong Un Intensifkan Uji Coba Rudal Korut

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara menembakkan tiga peluru kendali balistik jarak dekat ke Laut Timur pada Sabtu. Penembakan itu terjadi sehari setelah Korea Selatan menggelar rangkaian uji coba penerbangan roket ruang angkasa propelan padat buatan dalam negeri.

Kepala Staf Gabungan (JCS) Korsel mengatakan, Seoul mendeteksi peluncuran peluru-peluru kendali itu dari Kabupaten Chunghwa, sekitar 60 kilometer selatan Pyongyang, ibu kota Korea Utara. Rudal-rudal tersebut meluncur pada pukul 08.00 waktu setempat dan terbang sejauh 350 kilometer --sebelum mencebur ke laut.

Baca Juga

JCS tidak memberikan keterangan terperinci, dan hanya mengatakan bahwa lembaga-lembaga intelijen Korsel dan Amerika Serikat sedang melakukan analisis mendalam soal spesifikasi rudal-rudal tersebut.

JCS menyatakan kecaman dan menyebut peluncuran itu sebagai "provokasi serius" yang membahayakan perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea maupun masyarakat internasional.

Selain itu, kata militer Korsel, peluncuran rudal balistik oleh Korut tersebut juga jelas-jelas merupakan pelanggaran terhadap resolusi-resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). "Kami mengutuk keras tindakan itu dan meminta agar segera dihentikan," kata JCS.

"Militer kita akan menjaga kesiapan kemampuan untuk menanggapi setiap provokasi yang dilakukan Korea Utara," ujar JCS melalui pesan tertulis kepada para wartawan.

Menurut sumber, Korut tampaknya menembakkan rudal-rudal tersebut ke arah target yang telah ditetapkan di Alseom. Alseom adalah sebuah pulau tak berpenduduk di perairan timur Korea Utara.

Komando Indo-Pasifik Amerika Serikat melalui pernyataan menegaskan bahwa komitmen AS untuk melindungi Korea Selatan dan Jepang tetap kuat.

Peluncuran tersebut, menurut Komando, menyoroti dampak dari program senjata pemusnah massal "ilegal" dan rudal balistik Korea Utara "yang merusak stabilisasi".

Korut sebelumnya menembakkan dua rudal balistik jarak dekat ke Laut Timur pada 23 Desember, hanya satu pekan setelah meluncurkan dua rudal serupa jarak menengah. Sepanjang tahun ini, Korut sudah meluncurkan sekitar 70 rudal balistik, yang merupakan jumlah tertinggi dalam satu tahun.

sumber : Yonhap-OANA/Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement