Senin 26 Dec 2022 13:45 WIB

Pelaku Wisata Karimunjawa Beri Kelonggaran Wisatawan Overstay karena Cuaca Buruk

Pelaku wisata tak memungut biaya bagi wisatawan yang overstay

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Nur Aini
Pulau Karimunjawa, ilustrasi. Sejumlah wisatawan masih tertahan di Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah akibat cuaca buruk yang membuat kapal penyeberangan tak beroperasi.
Foto: Antara
Pulau Karimunjawa, ilustrasi. Sejumlah wisatawan masih tertahan di Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah akibat cuaca buruk yang membuat kapal penyeberangan tak beroperasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Sejumlah wisatawan masih tertahan di Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah akibat cuaca buruk yang membuat kapal penyeberangan tak beroperasi. Ambon, salah seorang warga Desa Kemujan sekaligus pelaku wisata Desa Kemujan, Kecamatan Karimunjawa yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (26/12/2022) mengaku para pelaku wisata, khususnya pemilik homestay maupun panginapan memberikan kelonggaran kepada tamunya yang melebihi masa inap atau overstay. 

Misalnya untuk wisatawan yang bermalam dua atau tiga hari karena kapal penyeberangan dari Karimunjawa tidak beroperasi akibat cuaca buruk, mereka masih tetap bisa tinggal beberapa hari. Karena kondisinya mereka belum bisa pulang, maka pelaku wisata juga memahami situasi yang sedang tidak mengntungkan ini dengan memberikan toleransi atau kelonggaran tanpa dipungut biaya tambahan. “Termasuk untuk logistiknya,” ujarnya Ambon.

Baca Juga

Namun, kata dia, berdasarkan perkembangan informasi, pada hari Selasa (27/12) besok bakal ada kapal PT Pelni yang akan mengangkut para wisatawan yang tertahan di kepulauan Karimunjawa.   Sehingga ratusan wisatawan yang tertahan di Karimunjawa akan dapat terangkut (diseberangkan) ke Semarang. “Beberapa di antaranya juga wisatawan masncanegara, yang saat ini masih tersebar di beberapa titik di wilayah Kemujan dan Karimunjawa Besar,” kata pengelola penginapan Bunga Jabe Bech ini.

Selain wisatawan, ada juga warga Karimunjawa yang sampai saat ini tertahan di Jepara, akibat berhentinya operasional penyeberangan Jepara- Karimunjawa maupun sebaliknya, sejak Jumat (23/12/2022). “Umumnya mereka merupakan warga Karimunjawa yang sedang ada keperluan atau urusan ke Jepara maupun Semarang, yang karena cuaca buruk dan gelombang tinggi, belum bisa kembali ke rumah,” ungkapnya.

Ambon mengaku belum tahu pasti jumlah warga Karimunjawa yang saaat ini juga tertahan di Jepara. Namun jumlahnya cukup banyak, karena aktivitas Karimunjawa- Jepara sudah jamak dilakukan oleh warga. “Data terkini jumlah warga Karimunjawa yang masih tertahan di Jepara akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi sementara mencapai 108 orang, dan mereka juga menunggu bantuan untuk dipulangkan,” ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement