Jumat 16 Dec 2022 16:42 WIB

Militer Ukraina: Rusia Siap untuk Perang Berkepanjangan

Moskow juga masih berniat menaklukan seluruh Ukraina.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
 Tentara Ukraina bekerja dengan tank Rusia T-80 yang ditangkap di jalan menuju Bakhmut, lokasi pertempuran terberat melawan pasukan Rusia di wilayah Donetsk, Ukraina, Kamis, 27 Oktober 2022.
Foto: AP/Efrem Lukatsky
Tentara Ukraina bekerja dengan tank Rusia T-80 yang ditangkap di jalan menuju Bakhmut, lokasi pertempuran terberat melawan pasukan Rusia di wilayah Donetsk, Ukraina, Kamis, 27 Oktober 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Perwira militer Ukraina mengatakan Rusia bersiap untuk perang panjang di Ukraina. Brigadir Jenderal Oleksiy Gromov menambahkan Moskow juga masih berniat menaklukan seluruh Ukraina.

Dalam rapat militer, Gromov mengatakan meski ia tidak memperkirakan Moskow akan menggelar serangan dari Belarusia tetapi Rusia melatih pasukan barunya di wilayah negara tetangga itu dan memindahkan pesawat militernya ke sana.

"Kremlin hendak mengubah konflik menjadi konfrontasi bersenjata berkepanjangan," kata Gromov, Jumat (16/12/2022).

Di rapat yang sama Deputi Menteri Pertahanan Hanna Malyar memperingatkan agar Ukraina tidak langsung puas setelah berhasil memukul mundur Rusia akhir-akhir ini.

"Kami dan dunia tidak boleh santai, karena tujuan utama Federasi Rusia adalah menaklukan seluruh Ukraina dan kemudian kami bisa maju," kata Malyar.

Gromov tidak mengatakan berapa lama Rusia ingin menggelar perang yang sudah berlangsung selama 10 bulan ini. Pemerintah Ukraina menggambarkan Rusia sangat ingin membalikan kemunduran militer mereka baru-baru ini.

Seperti saat pasukan Rusia terpaksa mundur dari Kherson setelah menduduki kota di selatan Ukraina itu berbulan-bulan. Menurut Ukraina, Kremlin ingin memenangkan pertempuran untuk membenarkan perang pada rakyat Rusia.

Pada majalah Economist, Kepala Komando Angkatan Bersenjata Ukraina Jenderal Valery Zaluzhny mengatakan pasukan Rusia melakukan semua yang bisa mereka lakukan untuk mencegah Kiev menyerang balik.

"Itulah mengapa anda melihat pertempuran di sepanjang 1.500 kilometer garis depan, mereka membatasi pasukan kami agar tidak bisa berkumpul lagi," kata Zaluzhny seperti dikutip Economist dalam wawancara yang dirilis, Kamis (15/12/2022) kemarin.

"Masalah berikutnya yang kami hadapi, pertama-tama, mempertahankan garis ini dan tidak kehilangan lebih banyak wilayah, ini penting, saat ini pasukan kami terikat dengan pertempuran, mereka berdarah-darah," katanya.

Zaluzhny mengatakan Moskow mempersiapkan serangan baru pada awal tahun depan. Kemungkinan ke Kiev.

Kremlin tidak pernah mengungkapkan alasan utama invasi 24 Februari. Mereka hanya mengungkapkan tujuannya melindungi pengguna bahasa Rusia di Ukraina timur.

Pekan lalu Moskow mengatakan mereka bersiap mempertahankan bagian selatan dan timur Ukraina yang telah mereka ambil. Tampaknya Rusia menyerah untuk merebut wilayah lain di barat dan timur laut Ukraina.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement