Senin 28 Nov 2022 14:09 WIB

Komunitas Muslim Erumely Produksi Massal Perlengkapan Kuil Sabarimala

Komunitas Muslim membuat perlengkapan ziarah di Kuil Sabarimala.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Komunitas Muslim membuat perlengkapan ziarah di Kuil Sabarimala.
Foto: The Hindu
Komunitas Muslim membuat perlengkapan ziarah di Kuil Sabarimala.

REPUBLIKA.CO.ID,ERUMELY -- Musim ziarah di Kuil Sabarimala, pegunungan Ghats Barat, negara bagian Kerala, India, akan berlangsung dalam beberapa waktu ke depan. Menyusul hal tersebut, sejumlah hiruk pikuk terlihat di jalur beton sempit, tepatnya di Koloni Mattannoorkkara Lakshamveedu, Erumely.

Kumpulan bulu ayam berwarna merah, set tali yang diwarnai hitam pekat, serta potongan kayu berukir unik berserakan di sepanjang jalur ini atau disimpan dalam bundel di depan rumah.

Baca Juga

Sejak kemunculan Erumely sebagai stasiun pangkalan utama bagi para peziarah Sabarimala dari negara lain, komunitas di sekitar lokasi menjadi satu-satunya pusat pembuatan perlengkapan untuk musim ziarah. Lebih dari 90 persen Sharakkol (panah), Vaal (pedang), Gada (pemukul) dan Kachha (kabel hitam) yang dijual melalui toko musiman di sini berasal dari daerah yang mayoritas penduduknya Muslim.

Seorang penduduk berusia 78 tahun, Koya Thengummoottil, dianggap sebagai pengrajin paling senior dalam bisnis ini. “Saya telah membuat perlengkapan terkait Sabarimala selama hampir lima dekade. Dua tahun terakhir sangat menyedihkan. Namun, bisnis tahun ini sangat luar biasa sejauh ini. Sepertinya kita akan segera kehabisan stok,” katanya dikutip di The Hindu, Senin (28/11/2022).

Bisnis ini disebut berkembang pesat selama dua dekade terakhir. Jumlah umat yang mengunjungi Erumely, terutama dari negara-negara tetangga, telah mencatatkan lonjakan yang cukup besar selama periode ini.

Barang-barang yang dibuat di rumah-rumah penduduk ini dijual ke toko-toko yang hanya berfungsi selama musim Mandalam-Makaravilakku, selama dua bulan. Salah satu pedagang, Biju, menyebut harga bahan yang dibutuhkan tidak terlalu bahal, yaitu 1,5 rupee untuk satu Sharakkol atau 4 rupee untuk satu paketnya. Namun, barang-barang ini bisa dijual dengan harga beberapa kali lebih tinggi kepada para peziarah.

Seorang pekerja perkebunan yang berubah menjadi manufaktur perlengkapan selama musim ziarah setiap tahun, V.R. Sashi, mengatakan sekitar 1 juta Sharakkol, lebih dari 400ribu panah kayu dan jumlah pedang yang sama bisa diproduksi oleh komuniatas ini selama musim tersebut.

Masing-masing dari 32 keluarga yang terlibat dalam bisnis di sini memperoleh rata-rata 50.000 rupee India, sementara bisnis sebenarnya di pasar terbuka bernilai mulai dari 10 juta rupee.

“Semua keluarga di sini, terlepas dari agama atau usia mereka, beralih ke pembuatan perlengkapan Sabarimala sepanjang waktu salama musim ziarah. Lebih dari sekedar pekerjaan, ini telah menjadi cara hidup kami selama beberapa generasi,'' ucap dia.  

Sumber:

https://www.thehindu.com/news/national/kerala/a-muslim-colony-is-into-mass-production-of-sabarimala-paraphernalia/article66191530.ece

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement