Rabu 02 Nov 2022 18:43 WIB

Korut Tembakan Enam Rudal Lagi Hari Ini

Korut menembakan total sekitar 100 peluru artileri ke Laut Timur dalam waktu 7 jam.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Layar TV menunjukkan file gambar peluncuran rudal Korea Utara selama program berita di Stasiun Kereta Api Seoul di Seoul, Korea Selatan, Rabu, 2 November 2022. Korea Selatan mengatakan telah mengeluarkan peringatan serangan udara untuk penduduk di sebuah pulau lepas pantai timurnya setelah Korea Utara menembakkan beberapa rudal ke arah laut.
Foto: AP Photo/Ahn Young-joon
Layar TV menunjukkan file gambar peluncuran rudal Korea Utara selama program berita di Stasiun Kereta Api Seoul di Seoul, Korea Selatan, Rabu, 2 November 2022. Korea Selatan mengatakan telah mengeluarkan peringatan serangan udara untuk penduduk di sebuah pulau lepas pantai timurnya setelah Korea Utara menembakkan beberapa rudal ke arah laut.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Militer Korea Selatan (Korsel) mengatakan, Korea Utara (Korut) menembakkan enam rudal tambahan di lepas pantai timur dan baratnya, Rabu (2/11/2022). Peluncuran ini dilakukan setelah Pyongyang meluncurkan 17 rudal.

Penjaga pantai Jepang juga mengatakan, bahwa Korut menembakkan setidaknya satu kemungkinan rudal balistik jarak pendek ke arah timurnya. Tembakan itu terbang pada ketinggian yang sangat rendah di bawah maksimum 50 kilometer.

Dalam laporan terbaru dikutip laman Yonhap, Rabu, Korut menembakan total sekitar 100 peluru artileri ke Laut Timur dalam waktu tujuh jam selama Rabu. Kepala Staf Gabungan (JCS) mengatakan Korut meluncurkan empat rudal balistik jarak pendek (SRBM) ke Laut Kuning dari Provinsi Pyongan Utara sekitar pukul 06.51.

JCS juga mendeteksi penembakan tiga SRBM oleh Korut dari sebuah situs di atau sekitar kota pesisir timur Wonsan sekitar pukul 08.51. Salah satunya mendarat di dekat perairan teritorial Korsel. Ini adalah pertama kalinya sebuah rudal balistik mendarat di dekat perairan Korsel sejak semenanjung itu terbagi pada tahun 1945. 

Militer Korsel juga melihat lebih dari 100 peluru artileri ditembak dari Daerah Kosong, Provinsi Kangwon, ke zona penyangga timur yang ditetapkan berdasarkan perjanjian militer antar-Korea yang ditandatangani pada 19 September 2018 untuk mengurangi ketegangan perbatasan, sekitar pukul 13.27.

Uji coba hari ini adalah penembakan rudal yang paling banyak ditembakkan oleh Korut dalam satu hari. Korsel mengirim pesan peringatan resmi ke Korut yang mendesak rezim Kim Jong-un untuk segera menghentikan semua provokasi. Korsel pun mengeluarkan peringatan serangan udara yang langka dan meluncurkan rudalnya sendiri sebagai tanggapan.

Rudal itu mendarat di luar perairan teritorial Korsel, tetapi di selatan Garis Batas Utara (NLL) atau perbatasan maritim antar-Korea yang disengketakan. "Pesawat-pesawat tempur Korsel menembakkan tiga rudal udara-ke-darat ke laut utara melintasi NLL sebagai tanggapan," kata militer Korsel.

Seorang pejabat mengatakan senjata yang digunakan termasuk AGM-84H/K SLAM-ER, yang merupakan senjata serangan presisi "stand-off" buatan AS yang dapat terbang hingga 270 km (170 mil) dengan 360 kg (800- pon) hulu ledak.

Peluncuran Korsel dilakukan setelah kantor Presiden Yoon Suk-yeol berjanji akan memberikan tanggapan yang cepat dan tegas. "Provokasi Korea Utara hari ini adalah tindakan efektif perambahan teritorial oleh rudal yang menembus NLL untuk pertama kalinya sejak divisi (kedua Korea)," kata seorang pejabat senior di kantor Yoon kepada wartawan. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement