Jumat 28 Oct 2022 15:59 WIB

Mengapa Jack Grealish Melempem di City? Ini Pengakuannya

Grealish masih belum menemukan bentuk permainan terbaiknya.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Gilang Akbar Prambadi
 Jack Grealish dari Manchester City bereaksi selama pertandingan sepak bola grup G Liga Champions UEFA antara Manchester City dan FC Copenhagen di Manchester, Inggris,  Kamis (6/10/2022) dini hari WIB.
Foto: EPA-EFE/PETER POWELL
Jack Grealish dari Manchester City bereaksi selama pertandingan sepak bola grup G Liga Champions UEFA antara Manchester City dan FC Copenhagen di Manchester, Inggris, Kamis (6/10/2022) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Jack Grealish belum menunjukkan performa yang memuaskan publik Etihad sejak didatangkan dari Aston Villa oleh Manchester City sebesar 100 juta Poundsterling pada 2021. Di Villa, Grealish menjadi gelandang dinamis yang secara regular ada di antara pencetak gol terbanyak dan pemberi assist di Liga Inggris. Oleh karena itu ketika dia hanya mencatatkan enam gol dan empat assist di semua kompetisi musim lalu banyak yang menilai dia gagal bersama City.

Pelatih Manchester City Pep Guardiola berulang kali mengatakan, perekrutan Grealish bukan untuk dia mencetak gol seperti yang dilakukan di Villa. Tetapi Guardiola terpesona oleh permainannya dan dinilai meningkat sejak kepindahannya ke City.

Baca Juga

Grealish menyadari bahwa penampilannya belum mencapai ke level puncak. Dalam sebuah wawancara dengan L’Equiope, pemain 27 tahun itu menjelaskan sejumlah faktor yang memengaruhinya. Ia menyebut diantaranya adalah kesulitan beradaptasi dengan kehidupan di City daripada yang diharapkan.

“Saya pikir akan lebih mudah [berintegrasi ke dalam pengaturan City], bahwa ini hanyalah sepak bola. Pada kenyataannya saya harus beradaptasi dengan klub baru, manajer baru, rekan satu tim baru… untuk mengintegrasikan apa yang diharapkan Pep [Guardiola]," katanya dikutip dari Manchester Evening News, Jumat (28/10/2022).

Di Villa, ia menjelaskan secara teori bermain di posisi sayap kiri tetapi dalam permainan diizinkan mengubah posisinya jika diperlukan. Hal tersebut berbeda di bawah Pep Guardiola. Pelatih asal Spanyol itu menyuruhnya bergerak bebas tetapi tetap terstruktur dengan posisi di lapangan.

Ia menambahkan perbedaan lainnya yakni di ruang ganti. Di City, Grealish bukan lagi menjadi pemain utama atau pahlawan. Sedangkan di Villa Grealish adalah kapten tim dan berada di sana selama tujuh tahun di tim utama sehingga mengenal hampir semua pemain yang kebanyak pemain Inggris.

"Di City, saya tiba di ruang ganti dengan banyak budaya dan kebangsaan yang berbeda, termasuk staf dan fisioterapis. Oleh karena itu, saya meluangkan waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan baru ini, yang sangat saya hargai,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement