Jumat 28 Oct 2022 11:11 WIB

Kenaikan Harga Komoditas dan BBM Tekan Kinerja Garudafood

Emiten GOOD Garudafood optimistis kinerja tetap positif hingga akhir tahun

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) membukukan kinerja positif sepanjang sembilan bulan pertama 2022. Dari sisi penjualan, Perseroan mengalami pertumbuhan sebesar 22,8 persen dari periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 7.824 miliar.
Foto: Facebook PT Garudafood
PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) membukukan kinerja positif sepanjang sembilan bulan pertama 2022. Dari sisi penjualan, Perseroan mengalami pertumbuhan sebesar 22,8 persen dari periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 7.824 miliar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) membukukan kinerja positif sepanjang sembilan bulan pertama 2022. Dari sisi penjualan, Perseroan mengalami pertumbuhan sebesar 22,8 persen dari periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 7,82 triliun.

Pertumbuhan penjualan tersebut ditopang oleh kategori makanan dalam kemasan yang memberikan kontribusi sebesar 87,8 persen dari seluruh porsi penjualan. Pertumbuhannya mencapai sebesar 24,5 persen. 

Sedangkan kategori minuman mengalami pertumbuhan sebesar 12,3 persen. Penjualan domestik Perseroan naik sebesar 23,4 persen sementara di pasar ekspor naik 17,4 persen dari tahun sebelumnya.

Perseroan membukukan pendapatan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 278,3 miliar. Perolehan tersebut meningkat Rp 97,5 miliar dari kuartal kedua 2022 Rp180,8 miliar. Namun jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, laba bersih Perseroan tercatat mengalami penurunan dari Rp313,8 miliar pada kuartal ketiga 2021.

Direktur Perseroan Paulus Tedjosutikno optimistis kinerja Perseroan tetap positif hingga akhir tahun. “Kami optimis kinerja perjualan dan laba Perseroan mampu tumbuh lebih baik hingga akhir tahun dengan melihat tren permintaan barang yang semakin meningkat di masyarakat,” ujar Paulus dalam keterangannya, Jumat (28/10).

Paulus mengakui kenaikan harga komoditas bahan baku, fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, kenaikan tingkat suku bunga bank dan inflasi cukup menjadi tantangan pada tahun ini. Selain itu dengan adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintah per September 2022 otomatis berdampak pada peningkatan biaya logistik sehingga marjin perseroan terkoreksi. 

Untuk menyiasati kondisi tersebut Perseroan melakukan berbagai strategi bisnis di antaranya meluncurkan produk baru untuk menjaga momentum pertumbuhan penjualan dan meningkatkan produktivitas dan efisiensi di semua lini operasional Perseroan. Sedangkan untuk penjualan daring, Garudafood bekerja sama dengan marketplace untuk menggarap B2B dan B2C channel yang lebih luas. 

Pada September 2022 Garudafood meluncurkan varian produk baru dari extend brand Garuda ke kategori non peanut yaitu Garuda Crunchy O’Corn rasa Jagung Bakar, Garuda Crunchy Potato rasa Original Kentang Eropa dan Garuda Crunchy Bee rasa Daging Sapi BBQ. 

Untuk brand Garuda kategori peanut meluncurkan Garuda Kacang Atom rasa Manis Gurih, Garuda Rosta rasa Jagung Manis dan Garuda Pilus rasa Rendang Sapi. Adapun untuk brand Gery di kategori biskuit meluncurkan produk baru Gery Wafer Stick Coconut Roll.

Total liabilitas Perseroan pada 30 September 2022 tercatat turun dari Rp 3,73 triliun menjadi Rp 3,59 triliun atau turun 3,7 persen. Sementara Perseroan juga membukukan ekuitas sebesar Rp 3.173 miliar, total aset sebesar Rp 6,77 triliun serta memiliki kas dan setara kas lebih dari Rp 600 miliar di akhir 30 September 2022.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement