Rabu 19 Oct 2022 20:22 WIB

Jangan Takut Menopause, Semua Perempuan akan Mengalaminya!

Menopause merupakan proses alami yang merupakan bagian dari penuaan.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Perempuan muda (Ilustrasi). Perempuan perlu bersiap menghadapi menopause sejak masih muda.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Perempuan muda (Ilustrasi). Perempuan perlu bersiap menghadapi menopause sejak masih muda.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Perkumpulan Menopause Indonesia (Perminesia) dr Tita Husnitawati M mengatakan menopause adalah suatu proses aging atau penuaan yang harus disyukuri, bukan ditakuti. Penuaan pasti terjadi karena proses alami dan perempuan harus siap menghadapinya.

"Harus diantisipasi sejak muda," ujar dr Tita dalam acara konferensi pers virtual dengan tema "Life After 40 Happy and Healthy", Rabu (19/10/2022).

Baca Juga

Menurut dr Tita, cara bersiap menghadapi menopause sederhana, murah, tidak sulit, dan praktis. Sementara manfaatnya bisa dirasakan jauh di kehidupan hingga tua.

Pertama, Anda harus bergaya hidup sehat sejak muda, sejak remaja, atau minimal sebelum usia 40 tahun. Kedua, beraktivitas dan menjalankan pergaulan positif serta hindari stes. Yang tidak kalah penting, mendekatkan diri pada Sang Pencipta.

Kemudian, jangan lupa berolahraga teratur. Olahraga berbeda dengan mengerjakan pekerjaan rumah tangga.

"Jenis olahraga yang tepat adalah olahraga yang membuat lancar atau tidak menghambat pertukaran udara (aerobik)," tutur dr Tita.

Sebaiknya, olahraga dilakukan setiap hari selama 30 menit, minimal empat kali dalam sepekan. Sesuaikan jenis aktivitas dengan usia Anda.

Dr Tita juga mengingatkan untuk mengonsumsi nutrisi sehat dengan gizi seimbang yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin mineral, dan air. Ini harus dikonsumsi dalam jumlah yang baik dan seimbang.

Hindarkan pula kebiasaan buruk seperti merokok karena mengeluarkan radikal bebas yang merusak sel otak. Selain itu, hindari penggunaan obat terlarang.

Jangan lupa hindari lingkungan yang tidak sehat, misalnya lingkungan berpolutan. Dengan begitu, ketika menua, kita terhindar dari berbagai penyakit, dan gangguan fungsi tubuh.

Selain gaya hidup, pengobatan untuk gejala menopause dapat dilakukan dengan pengobatan hormon. Akan tetapi, menurut dr Tita, pengobatan hormon untuk keluhan menopause bukan pengobatan utama untuk menopause.

"Lagi pula, bila ibu memiliki sindrom metabolik, obat tersebut tidak bisa digunakan."

Penelitian terkini membuktikan bahwa pengobatan hormon relatif aman bila diberikan topikal melalui kulit, selaput lendir, atau vagina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement