Rabu 12 Oct 2022 21:55 WIB

Gubernur Donetsk: Tujuh Orang Tewas Dalam Serangan Rusia ke Pasar

Tujuh orang tewas dan delapan lainnya terluka dalam serangan Rusia ke sebuah pasar

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Gubernur Donetsk, Ukraina, Pavlo Kyrylenko mengatakan setidaknya tujuh orang tewas dan delapan lainnya terluka dalam serangan Rusia ke sebuah pasar di Kota Avdiivka.
Foto: AP Photo/Alexei Alexandrov
Gubernur Donetsk, Ukraina, Pavlo Kyrylenko mengatakan setidaknya tujuh orang tewas dan delapan lainnya terluka dalam serangan Rusia ke sebuah pasar di Kota Avdiivka.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Gubernur Donetsk, Ukraina, Pavlo Kyrylenko mengatakan setidaknya tujuh orang tewas dan delapan lainnya terluka dalam serangan Rusia ke sebuah pasar di Kota Avdiivka. Kyrylenko mengatakan pasar itu penuh dengan pengunjung.

"Rusia menyerang pasar pusat di saat banyak orang di sana," kata Kyrylenko dalam pernyataannya, Rabu (12/10/2022).

Ia menambahkan tidak ada "logika militer" untuk serangan tersebut. Pernyataan itu disertai dengan foto jenazah yang berdarah-darah dan kios-kios pasar yang rusak. Serangan itu belum dapat diverifikasi secara independen.

Rusia menghujani kota-kota Ukraina dengan rudal jelajah. AS menyebutnya sebagai "serangan mengerikan" yang menewaskan banyak warga sipil, memadamkan aliran listrik dan pemanas ruangan.

Rudal-rudal Rusia menghancurkan perempatan, taman-taman dan lokasi wisata di Kiev. Ledakan juga dilaporkan di Ukraina barat di Lviv, Ternopil dan Zhytomyr begitu pula di Ukraina tengah di Dnipro dan Kremenchuk, Zaporizhzhia di selatan dan Kharkiv di timur.

Ukraina mengatakan setidaknya 11 orang tewas dan beberapa lainnya terluka. Serangan ini menghentikan sementara ekspor listrik ke Eropa sambil mengakhiri pemadaman di seluruh negeri.

Ribuan warga berlari menuju tempat perlindungan bom saat sirine peringatan serangan udara berbunyi. Puluhan rudal jelajah ditembakan dari udara, darat dan udara dalam gelombang serangan udara terbesar yang jauh dari garis pertempuran sejak awal invasi 24 Februari lalu.

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan serangan "masif" jarak jauh setelah jembatan yang menghubungkan Rusia dengan Crimea yang Moskow aneksasi 2014 meledak akhir pekan lalu. Putin mengancam akan lebih banyak serangan lagi di masa depan bila Ukraina menyerang wilayah Rusia.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement