Sabtu 08 Oct 2022 08:40 WIB

Sumitomo Corp Resmi Masuk Proyek PLTA Kayan

Kayan Hydro menyebut investasi PLTA Kayan capai 17,8 miliar dolar AS

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
PT Kayan Hydro Energi bekerja sama dengan Sumitomo Corporation membangun PLTA Kayan Cascade serta penjajakan pengembangan green industry di Kalimantan Utara. Adapun kerja sama ini dengan memanfaatkan energi dari PLTA.
Foto: .
PT Kayan Hydro Energi bekerja sama dengan Sumitomo Corporation membangun PLTA Kayan Cascade serta penjajakan pengembangan green industry di Kalimantan Utara. Adapun kerja sama ini dengan memanfaatkan energi dari PLTA.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kayan Hydro Energi bekerja sama dengan Sumitomo Corporation membangun PLTA Kayan Cascade serta penjajakan pengembangan green industry di Kalimantan Utara. Adapun kerja sama ini dengan memanfaatkan energi dari PLTA.

Direktur utama Kayan Hydro Energy Andrew Suryali mengatakan realisasi kerja sama pembangunan Pembangkit Tenaga Air (PLTA) Kayan Cascade menarik investasi 17,8 miliar dolar AS. Adapun proyek ini tepatnya berlokasi di Kecamatan Peso, Bulungan Kalimantan Utara.

“Dengan penandatanganan ini perusahaan dan Sumitomo Corporation sepakat berpartner dalam pembangunan proyek ini," ujarnya, Jumat (7/10/2022).

Menurutnya proyek ini terdiri dari lima bendungan yang nantinya akan dibangun lima sampai enam unit turbin pembangkit.

Pada tahap awal dibangun pembangkit berkapasitas 900 megawatt, tahap kedua 1.200 megawatt, tahap tiga 1.800 megawatt, sehingga total kapasitas PLTA akan menghasilkan listrik 9000 megawatt.

Adapun proyek ini telah berjalan sejak 2011 dan telah mengantongi kelengkapan perizinan yang diperlukan. Saat ini Kayan Hydro Energi dalam tahap pembangunan infrastruktur awal bendungan.

“Perkiraan pada 2023 mendatang akan dilanjutkan untuk membangun infrastruktur pendukung bendungan dan bangunan pengelak yang menjadi anak tangga pertama dalam tangga Cascade,” ucapnya.

Nantinya, listrik yang dihasilkan proyek PLTA ini akan menyuplai kawasan industri hijau yang dikembangkan PT Indonesia Strategis Industri dan kebutuhan listrik di Pulau Kalimantan pada umumnya.

Chief Representative Sumitomo Corp Indonesia Eko Permanahadi menambahkan terkait total investasi yang senilai 17,8 miliar dolar AS secara keseluruhan ini merupakan proyek jangka panjang yang harus dikembangkan dengan baik.

"Sumitomo berkomitmen investasi dan sedang dilakukannya due diligence  yang sebagian sudah selesai beberapa poin utama seperti kondisi volume sungai dan konstruksi apakah layak atau tidak," ucapnya.

Menurutnya alasan Sumitomo bergabung dalam proyek ini karena melihat sumber daya alam yang mumpuni, serta izin dan dukungan dari pemerintah yang juga perkembangan proyek yang tergambar jelas.

"Kondisi sungai sebagai sumber energi baik. Kemudian izin-izin penting sudah ada, dan perkembangan proyek sudah kami lihat gambarnya," katanya.

Eko menyebut kebutuhan listrik di Kalimantan secara ril sebesar dua megawatt yang tentunya nanti akan terus bertambah sesuai dengan kebutuhan tenant di kawasan industri. Adapun sesuai informasi yang didapatkan beberapa tenant yang sudah menyatakan komitmen dalam kawasan industri hijau memang membutuhkan listrik yang besar, sehingga terbangunnya PLTA Kayan maka daya tarik kawasan industri hijau akan semakin kuat seluruh kalangan industri yang peduli terhadap pengurangan emisi karbon.

“Bahkan Sumitomo Corporation juga akan mempromosikan kawasan ini pada perusahaan - perusahaan Jepang yang sekarang sudah memiliki komitmen yang sulit untuk menggunakan energi listrik yang berasal dari sumber energi terbarukan,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement