Jumat 16 Sep 2022 19:04 WIB

Disebut dalam Alquran, Adakah Manfaat Medis Pengobatan Menggunakan Madu?

Madu merupakan obat yang hebat atau bahkan yang terbaik, tetapi bukan obat mujarab.

Rep: mgrol135/ Red: Ani Nursalikah
Pembudi daya menunjukkan hasil panen madu lebah Jawa Apis Cerana di Mudal, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (16/6/2022). Disebut dalam Alquran, Adakah Manfaat Medis Pengobatan Menggunakan Madu?
Foto: ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Pembudi daya menunjukkan hasil panen madu lebah Jawa Apis Cerana di Mudal, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (16/6/2022). Disebut dalam Alquran, Adakah Manfaat Medis Pengobatan Menggunakan Madu?

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- “Dan Tuhanmu menurunkan kepada lebah dengan mengatakan: Buat sarang di gunung dan di pohon dan di apa yang mereka bangun: Kemudian makanlah dari semua buah dan berjalan di jalan Tuhanmu dengan tunduk. Dari dalamnya keluar minuman beraneka warna, di dalamnya ada kesembuhan bagi manusia; sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat suatu tanda bagi kaum yang berpikir.” (An-Nahl 16:68-69)

Dekan Sekolah Tinggi Studi Islam di Universitas Mishkah dan anggota Komite Fatwa Tetap untuk Majelis Ahli Hukum Muslim di Amerika (AMJA) Hatem Al-Hajj menyebutkan perlu diingat bahwa tidak ada anjuran di sini bahwa madu menyembuhkan semua penyakit. Madu merupakan obat yang hebat atau bahkan yang terbaik, tetapi bukan obat mujarab.

Baca Juga

Bagaimanapun, Nabi Muhammad sendiri menggunakan jenis obat lain dan meresepkannya. Faktanya, satu-satunya obat mujarab yang mungkin dianjurkan yang tampak dari sunnah adalah habbatussauda, bukan madu.

Rasulullah SAW bersabda: “Di dalam habbatussauda terdapat obat dari segala penyakit kecuali kematian.” (HR. Al-Bukhari)

Namun, seperti yang dicatat oleh ulama terkenal Ibn Hajar dalam komentar hadits ensiklopedisnya, Fath al-Bari, beberapa ulama yang memverifikasi masa lalu telah secara eksplisit menyatakan bahwa ini akan termasuk dalam kategori umum dalam ungkapan, namun spesifik dalam anjurannya.

Mengingat penemuan medis baru, yang berarti bahwa itu akan membantu melawan penyakit secara umum dengan mempromosikan respons kekebalan yang sehat. Jadi, kualifikasi di sini adalah pada tingkat bantuan daripada cakupan penyakit. Tidak ada keraguan bahwa madu lebih unggul dari habbatussauda, namun tetap bukan obat mujarab.

Juga, sementara ada obat dari semua penyakit, seperti yang disabdakan Nabi Muhammad, adalah kehendak Allah bahwa kita mungkin tidak selalu menemukan obat itu. ️Dalam riwayat At-Tabarani di Al-Awsat, ada tambahan hadits tersebut, yang berbunyi, “…apakah seseorang mengetahuinya atau tidak…”

photo
Infografis Empat Jenis Obat dalam Alquran - (Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement