Ahad 04 Sep 2022 21:20 WIB

Ada Dua Jenis Cacar Monyet

Kedua jenis cacar monyet ini memiliki karakteristik yang berbeda

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Gita Amanda
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan Adi Satriyo mengatakan, ada dua kelompok cacar monyet (monkeypox). (ilustrasi).
Foto: CDC
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan Adi Satriyo mengatakan, ada dua kelompok cacar monyet (monkeypox). (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan Adi Satriyo mengatakan, ada dua kelompok cacar monyet (monkeypox). Dua kelompok ini memiliki karakteristik berbeda.

"Kita harus melihat ada dua kelompok virus (cacar monyet) ini yaitu kelompok Afrika Tengah dan kelompok Afrika Barat. Dua kelompok cacar monyet ini memiliki karakteristik yang berbeda, ini sama seperti Covid-19 varian omicron dan delta," ujar Adi, Ahad (4/9/2022).

Baca Juga

Kemudian, ia menyebutkan jenis cacar monyet yang berkembang luas di dunia di negara-negara dunia adalah karakter Afrika Barat. Lebih lanjut ia menjelaskan cacar monyet bukanlah penyakit baru. Cacar monyet pertama kali terdeteksi menular ke manusia sekitar tahun 1970-an.

Kendati demikian, saat itu hanya terlokalisir atau hanya ada di Afrika, Afrika Tengah, dan Afrika Barat. Kemudian, di 1980 dan 1990-an sempat menyebar ke negara lain tetapi jumlahnya tidak terlalu banyak hanya beberapa puluh kasus. Namun, ia menyebutkan di 2020-an ini kasus cacar monyet meningkat. Per 2022, terdapat lebih dari 45 ribu kasus cacat monyet di dunia yaitu terjadi di lebih dari 100 negara termasuk Indonesia.

"Cacar monyet ini sudah menyebar di berbagai belahan dunia," katanya.

Beruntung, dia menambahkan, angka kematian akibat Covid-19 rendah, yaitu kurang dari 1 persen. Ia menyebutkan sepanjang 2022, dari hampir 50 ribu kasus yang terdeteksi tersebut, ternyata total yang meninggal dunia sekitar 100-an pasien. Artinya, dia menambahkan, kalau melihat angka kematian akibat cacar monyet sekitar 0,2 persen. Adi membandingkan, angka kematian akibat cacar monyet tidak terlalu tinggi ketika dibandingkan dengan Covid-19.

"Cacar monyet juga tidak sangat menular seperti Covid-19," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement