Senin 22 Aug 2022 16:17 WIB

Mengubah Embung Air Desa Dayun Menjadi Desa Wisata Andalan

Membangun Indonesia melalui Desa Wisata untuk membangkitkan ekonomi bangsa.

Menparekraf Sandiaga Salahuddin mengunjungi Desa Wisata Dayun.
Foto: Istimewa
Menparekraf Sandiaga Salahuddin mengunjungi Desa Wisata Dayun.

REPUBLIKA.CO.ID, RIAU -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatiif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno pulang ke kampung halamannya di Kabupaten Siak, Riau. Kunjungan Mas Menteri-sapaan akrab Sandiaga-ke Riau pada Sabtu siang (20/8) dalam rangka roadshow Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022, tepatnya di Desa Dayun. 

Dayun masuk dalam daftar 50 desa terbaik program ADWI 2022. Tentu bukan perkara mudah. Mereka telah melalui proses uji standar penilaian tim juri yang terdiri dari tujuh kategori. Yakni 1. Daya tarik pengunjung (alam dan buatan, seni dan budaya), 2. Suvenir (kuliner, fesyen, dan kriya), 3. Homestay, 4. Toilet umum, 5. Digital dan kreatif, 6. Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability (CHSE), dan 7. Kelembagaan Desa. 

Mereka nantinya akan mendapatkan pembinaan dan pendampingan dari mitra strategis Kemenparekraf, melalui program Desa Mitra Bakti BCA selama setahun ke depan. ”Inilah desa wisata yang menunjukkan paket komplit. Di mana bahwa desa ini awalnya merupakan embung yang menjadi sumber air untuk kebakaran hutan. Tapi Allah SWT membukakan peluang usaha. Dan sekarang kita lihat ini dikunjungi ratusan warga," ujar Sandi dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Senin (22/8/2022). 

Dia menerangkan, destinasi Desa Wisata Dayuh ini merupakan objek rekreasi yang berbasis lingkungan. "Ini awalnya ini daerah sering terbakar dan paling tertinggal. Sekarang berubah lihat aja seperti ini. Ini kan Ramatanlilalamin. Bahwa semesta alam kita memberikan berkah. Lapangan kerja terbuka. Semua mendapatkan penghasilan," ujarnya. 

Desa wisata ini, kata Sandi, dekat dengan Danau Zambrut yang merupakan lahan gambut terluas kedua di dunia. Kawasan embung terpadu ini diharapkan terus berinovasi, beradaptasi, berkolaborasi, menampilkan pariwisata berbasis masyarakat dan berkelanjutan. 

"Marilah ini menjadi semangat desa membangun Indonesia," ujarnya. 

Wakil Bupati Siak Husni Merza mengungkapkan, banyak destinasi wisata di Siak. Selain Embung dan Danau Zambrut, ada Istana Siak. 

”Sungai Siak, sungai terdalam. Dan kemudian ada Tangsi Belanda. Banyak objek wisata. Visi kami menjadi tujuan pariwisata di Sumatera. Sebelum Covid sudah ada kunjungan 610.000 ke Siak. Mudah-mudahan dengan kedatangan Mas Menteri akan semakin banyak kunjungan ke sini lagi. Akan membangkitkan ekonomi," ujar dia. 

Bicara potensi wisata, Husni mengatakan, Desa Dayun memiliki Danau Zamrud. Dia menungkapkan, Zamrud merupakan danau gambut dengan luas 31.480 hektare dan terdiri dari bentang alam berupa danau dan pulau, yaitu Danau Pulau Besar yang terdiri dari empat pulau dan Danau Bawah. "Berbagai aktivitas dapat dilakukan di Danau Zamrud di antaranya susur Danau Zamrud, menikmati senja di tepi Danau Zamrud, bermalam di rumah para nelayan yang tinggal disekitar Danau Zamrud," ujarnya.

Lalu ada Embung Terpadu. Itu merupakan salah satu program kegiatan Prioritas Nasional dan Kewenangan Skala Lokal Desa. Desa Wisata Dayun berinisiatif membangun Embung Terpadu milik kampung pada tahun 2019 melalaui Dana Kampung. Atraksi yang terdapat di kawasan ini antara lain bebek air, saung, dan sarana outbond. Selain itu juga terdapat atraksi sepeda air, mural Dayun, camping ground, dan juga flying fox.

Soal seni, kata Husni, Desa Dayun memiliki Silat Pangean. Itu merupakan seni bela diri yang termasuk dalam kategori silat dan diwariskan secara turun temurun oleh warga Desa Dayun. Selain untuk bela diri silat ini juga sering ditampilkan dalam acara pernikahan Melayu Riau di Siak, dan acara kebudayaan lainnya.

Sedangkan di Desa Dayun, juga ada Ziarah Makam Tuk Antan Berdarah Putih atau Khalifah Kholil. Pemakaman tersebut terletak di RT.03/RW.01, Dusun P. Sepetai Kampung Dayun, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak. Makam Tuk Antan ini juga menjadi wisata budaya karena selain memiliki nilai religi, juga bernilai sejarah terkait kehidupan Tuk Antan Darah Putih yang merupakan seorang tokoh asli.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement