REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Papua Barat melakukan upaya pemulihan populasi Hiu Belimbing di perairan Kepulauan Raja Ampat dengan mendatangkan tujuh telur hiu tersebut dari Australia. Kepala Brida Papua Barat, Charlie Danny Heatubun mengatakan, tujuh telur Hiu Belimbing yang secara genetik sesuai dengan populasi di Raja Ampat saat ini sedang dalam proses pemeliharaan di tempat penetasan lokal.

"Pada akhirnya nanti dilepaskan di kawasan konservasi perairan Kepulauan Raja Ampat untuk meningkatkan populasi asli yang hampir punah sebagai bagian dari upaya global untuk pelestarian spesies tersebut," kata dia di Manokwari, Sabtu (20/8/2022).

Upaya konservasi tersebut dinamai dengan Proyek Stegostoma Tigrinum Augmentation and Recovery (StAR) yang diambil dari nama ilmiah Hiu Belimbing (Stegostoma tigrinum). Proyek ini secara resmi dimulai sejak tiga tahun lalu.

Dia menjelaskan, telur-telur tersebut sebelumnya dirawat dalam akuarium penangkaran di Australia sebagai bagian dari upaya kolektif secara global yang merupakan inisiatif pertama di dunia. "Sebagai spesies kharismatik, upaya pemulihan populasi hiu ini akan membangkitkan pariwisata penyelaman yang telah berkembang baik di Raja Ampat," kata Heatubun.

Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw menegaskan, upaya pemulihan populasi Hiu Belimbing bentuk komitmen pemerintah dalam implementasi kebijakan pembangunan berkelanjutan. "Proyek ini dalam jangka panjang akan menunjang kegiatan ekowisata di Papua Barat," kata dia.

Papua Barat terus mendukung kegiatan itu dengan segala kewenangannya. Ia berharap, bukan hanya untuk Hiu Belimbing saja kegiatan seperti itu, namun juga terhadap jenis hewan lain yang terancam kepunahan.

"Ini menjadi kebanggaan kita semua karena keberhasilan uji coba pengiriman telur ini bertepatan dengan momen spesial bagi Bangsa Indonesia, menjadi kado pada peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia," kata dia.

Ikuti Whatsapp Channel Republika