Kamis 21 Jul 2022 13:15 WIB

Kapal Perang AS Transit di Taiwan, China Kerahkan Kapal Induk

China kerahkan kapal induk Shandong saat kapal perang AS singgah di perairan Taiwan

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) mengerahkan kapal induk Shandong saat kapal perang Amerika Serikat USS Benfold singgah di perairan Selat Taiwan. Ilustrasi.
Foto: Petty Officer 1st Class Arthurgwain L. Marque
Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) mengerahkan kapal induk Shandong saat kapal perang Amerika Serikat USS Benfold singgah di perairan Selat Taiwan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) mengerahkan kapal induk Shandong saat kapal perang Amerika Serikat USS Benfold singgah di perairan Selat Taiwan.

"Kapal kawal perusak rudal USS Benfold berlayar melalui Selat Taiwan pada 19 Juli. Komando Armada mengerahkan pasukan laut dan udara untuk melacak, memantau, dan mengawal kapal tersebut selama berlayar," kata juru bicara Komando Armada Timur PLA, Kolonel Senior Shi Yi, kepada pers, Rabu (20/7/2022).

Baca Juga

Pihaknya akan tetap bersiaga untuk menjaga wilayah kedaulatan, keamanan, perdamaian, dan stabilitas nasional di kawasan perairan tersebut. Ia menganggap AS sering melakukan provokasi yang justru bisa mengganggu perdamaian dan stabilitas keamanan di Selat Taiwan.

Sebelum melintasi Selat Taiwan, kapal AS tersebut berlayar di sekitar Kepulauan Xisha dan Kepulauan Nansha di perairan Laut China Selatan yang disengketakan oleh China dan beberapa negara di Asia Tenggara. Kapal induk Shandong baru selesai menjalani perawatan berkala di dok Dalian, Provinsi Liaoning, pada awal bulan ini. Kapal induk kedua PLA itu kembali ke pangkalannya di Sanya, Provinsi Hainan, melalui Selat Taiwan.

PLA juga menggelar latihan rutin di perairan Laut China Selatan mulai Ahad (17/7/2022) hingga Rabu (20/7/2022). China mengecam kunjungan Ketua Parlemen AS Nancy Pelosi ke Taiwan yang direncanakan pada Agustus mendatang.

"Jika AS bersikeras menempuh jalan itu, China akan mengambil tindakan tegas untuk menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Zhao Lijian di Beijing, Selasa (19/7/2022).

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement