Sabtu 21 May 2022 03:20 WIB

Luhut: Komitmen Belanja Produk Dalam Negeri Capai Rp 800 Triliun

Pemerintah menyiapkan tiga strategi untuk mendorong penggunaan produk dalam negeri.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Foto: ANTARA/Fransisco Carolio
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan komitmen aksi afirmasi belanja produk dalam negeri oleh kementerian/lembaga, pemerintah daerah dan BUMN sudah menembus Rp 800 triliun.

"Saat ini komitmen aksi afirmasi K/L, Pemda, BUMN, sudah mencapai lebih dari Rp 800 triliun. Ini akan terus kita kawal sehingga memberi manfaat besar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Luhut dalam sambutannya secara virtual di acara Peluncuran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) Bangka Belitung 2022 yang dipantau di Jakarta, Jumat (20/5/2022).

Baca Juga

Luhut mengatakan aksi afirmasi belanja pemerintah merupakan salah satu upaya untuk mendorong permintaan (demand) atas produk dalam negeri. Luhut yang juga Ketua Tim Gernas BBI mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian program Gernas BBI yang hingga Maret 2022 telah mencatatkan sebanyak 18,5 juta unit UMKM masuk ke ekosistem digital (onboarding).

"Harapannya pada akhir Mei ini mampu mencapai lebih dari 20 juta unit," katanya.

Luhut pun menyampaikan tiga strategi kepada pemerintah daerah untuk bisa mendorong penggunaan produk dalam negeri. Pertama, memastikan belanja produk dalam negeri melalui e-katalog. 

Kedua, mendorong hadirnya e-katalog lokal, dan ketiga, mewajibkan e-katalog di produk UMKM dalam negeri. Sebelumnya, pemerintah menargetkan pembelian produk dalam negeri oleh pemerintah sebesar Rp400 triliun melalui e-katalog dan toko daring pada 2022.

Program tersebut diharapkan dapat meningkatkan pemanfaatan produk dalam negeri serta menggerakkan UMKM.Melalui pembelanjaan dalam negeri sebesar Rp400 triliun, akan dapat memberi dampak pertumbuhan ekonomi hingga sebesar 1,71 persen.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement