Kamis 12 May 2022 10:03 WIB

Cegah Hepatitis Akut, Dinkes Kota Malang Masifkan Pemberian Edukasi

Pemahaman tentang hepatitis akut terutama ditunjukkan ke faskes di Kota Malang

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kepala Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif mengatakan, pemahaman tentang hepatitis akut terutama ditunjukkan kepada semua fasilitas kesehatan (faskes). Hal yang dimaksud seperti rumah sakit (RS), Puskesmas, klinik dan organisasi profesi.
Foto: Antara
Kepala Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif mengatakan, pemahaman tentang hepatitis akut terutama ditunjukkan kepada semua fasilitas kesehatan (faskes). Hal yang dimaksud seperti rumah sakit (RS), Puskesmas, klinik dan organisasi profesi.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang menegaskan tengah berusaha memasifkan pemberian edukasi dan informasi kepada masyarakat. Hal ini terutama mengenai penyakit hepatitis akut yang sedang menjadi perhatian negara.

Kepala Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif mengatakan, pemahaman tentang hepatitis akut terutama ditunjukkan kepada semua fasilitas kesehatan (faskes). Hal yang dimaksud seperti rumah sakit (RS), Puskesmas, klinik dan organisasi profesi. "Ini informasi yang kami berikan meneruskan surat edaran kementerian kesehatan," jelasnya saat dihubungi Republika.

Dengan langkah tersebut, tenaga di layanan kesehatan bisa mengenali tanda-tanda hepatitis akut. Itu artinya mereka nantinya bisa memberikan edukasi dan informasi ataupun tata laksana sesuai kemampuan faskes.

Adapun mengenai kasus hepatitis akut di Kota Malang, Husnul memastikan, sejauh ini belum menerima laporan. Meskipun demikian, masyarakat Kota Malang tetap harus waspada terkait keberadaan penyakit tersebut. Hal terpenting, masyarakat tidak boleh terlalu takut, tidak terlalu gelisah ataupun tidak terlalu khawatir dengan penyakit tersebut.

Menurut Husnul, masyarakat cukup meningkatkan langkah pencegahan sedini mungkin. "Itu yang kami sampaikan kepada masyarakat lewat faskes kemudian media, baik di website Dinkes maupun website Kominfo," jelasnya.

Husnul mengungkapkan terdapat sejumlah tanda-tanda hepatitis akut yang perlu diwaspadai orang tua terhadap anak-anaknya. Tanda-tanda tersebut mudah dikenali sehingga orang tua bisa mengantisipasinya secepat mungkin.

Tanda hepatitis akut pertama, yakni adanya perubahan warna ke kuning pada kulit dan mata. Kemudian air kencing berwarna seperti teh dan kotoran berwarna pucat. 

Tanda kedua, terdapat gangguan di pencernaan seperti mual, muntah kemudian diare. Tanda hepatitis ketiga, yakni anak mengalami demam. 

Menurut Husnul, tanda-tanda tersebut sebenarnya gejala umum bukan hanya hepatitis akut atau misterius. Namun dengan gejala tersebut, keluarga setidaknya bisa mendeteksi sedini mungkin. Orang tua nantinya bisa menghubungi faskes untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Agar bisa terhindar dari hepatitis akut, maka masyarakat harus melakukan perilaku hidup bersih dan sehat. Hal ini berarti semua aspek baik dari makanan atau minuman harus diwaspadai. 

Saat mengonsumsi air misalnya harus dipastikan sudah benar-benar matang. Begitu juga dengan sayuran-sayuran dan buah-buahan harus dilakukan pencucian terlebih dahulu sebelum dikonsumsi.

"Dasar-dasar inilah yang sebenarnya yang bisa meminimalisir atau kita bisa mencegah adanya gejala-gejala yang pada umumnya sekarang disebut syndrome jaundice akut," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement