KH Jeje Zaenudin mengatakan, turunnya Alquran dan diutusnya Nabi Muhammad SAW menandai perubahan zaman yang fundamental bagi kehidupan umat manusia, yaitu:
Pertama, perubahan dari zaman Jahiliyah ke zaman Islamiyah. Yaitu dari cara-cara kehidupan yang mendasarkan pemikiran dan perilaku kepada kebodohan, takhayyul, khurofat, mitos, megic, dan sebagainya, kepada cara-cara kehidupan yang berdasarkan dalil, bukti, rasional, dan ilmiyah.
Allah dalam surah Al-Isra ayat 36 berfirman. "Janganlah kamu mau mengikuti apa-apa yang kamu tidak punya ilmu atasnya, karena pendengaran, penglihatan dan akal pikiran semuanya akan diminta pertanggungjawaban"
Atas dasar inilah, Islam menerima berbagai penemuan ilmiyah dan perkembangan zaman selama itu membawa kemaslahatan bagi kehidupan umat manusia dan tidak melabrak norma-norma syariat. Dengan datangnya Islam juga dihapus segala bentuk diskriminasi kehidupan dan manusia diposisikan sebagai makhluk Allah yang sederajat, kecuali dengan ketaqwaan.
Semangat ilmiyah dan persamaan martabat manusia yang dibangun Islam itulah yang telah mengantarkan umat lslam dengan cepat kepada kejayaan ilmu dan peradaban hanya setengah abad sepeninggal Nabi Muhammad SAW. Kota-kota Islam seperti Mekah, Madinah, Suriah, Bagdad, Kufah, Basrah, Isfahan, Mesir, Cordova, Samarkand, dan yang lainnya menjadi mercusuar yang menerangi kagelapan dunia dengan ilmu-ilmu syariah dan ilmu-ilmu alamiyah.
Kedua, perubahan dari zaman yang berwawasan lokal kepada zaman yang berwawasan global. Nabi Muhamad menyatakan.
"Para nabi diutus untuk kaumnya saja, sedangkan aku diutus Allah untuk semua umat manusia"(Mutafaq Alaih).
Allah SWT dalam surah Al-Anbiya ayat 21 yang artinya.
"Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam."