Senin 21 Mar 2022 07:20 WIB

Puluhan Pemukim Israel Menerobos Masuk ke Al Aqsa

Para pemukim itu justru diberi perlindungan petugas polisi Israel.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Sekelompok orang Yahudi mengunjungi Temple Mount, yang dikenal oleh umat Islam sebagai Tempat Suci, di kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem, Kamis, 27 Januari 2022. Puluhan Pemukim Israel Menerobos Masuk ke Al Aqsa
Foto: AP/Mahmoud Illean
Sekelompok orang Yahudi mengunjungi Temple Mount, yang dikenal oleh umat Islam sebagai Tempat Suci, di kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem, Kamis, 27 Januari 2022. Puluhan Pemukim Israel Menerobos Masuk ke Al Aqsa

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Puluhan pemukim Israel yang dijaga oleh polisi Israel menerobos masuk ke kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem yang dijajah, Ahad (20/3/2022). Mereka kemudian melakukan ritual di halamannya. 

Koresponden Wafa mengatakan sejumlah pemukim Israel memasuki tempat suci dalam kelompok dan melakukan ritual dan doa Talmud di sana. Para pemukim itu justru diberi perlindungan petugas polisi Israel.

Baca Juga

Aktivis sayap kanan Israel telah berulang kali mendorong peningkatan kehadiran pemukim Israel di Al Aqsa. Padahal ada perjanjian perwalian bersama antara Israel dan Yordania yang melarang masuknya pemukim Yahudi ke tempat suci.

Badan wakaf Islam Yerusalem telah berulang kali menggambarkan tur para pemukim sebagai tindakan provokatif. Mereka mengatakan jamaah dan penjaga Palestina di Al-Aqsa merasa tidak nyaman dengan kehadiran polisi Israel dan pemukim yang mengunjungi situs suci Islam.

Dilansir dari Wafa News, Ahad (20/3/2023), seperti diketahui, Israel merebut Yerusalem Timur, di mana Masjid Al-Aqsa berada, selama Perang Enam Hari pada 1967 dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.

Sebelumnya, kurang dari sebulan sebelum Ramadhan datang, warga Palestina memang bersiap menghadapi lebih banyak kekerasan Israel. Para aktivis mengatakan ada sejumlah alasan mengapa mereka percaya ketegangan akan meningkat dalam beberapa pekan mendatang, terutama di Tepi Barat dan Yerusalem.

Alasannya antara lain, meningkatnya ketegangan di penjara-penjara Israel, di mana ribuan tahanan Palestina mengancam akan melakukan mogok makan sebagai protes atas tindakan represif dan. Ditambah juga serangan pasukan pertahanan Israel (IDF) ke kota-kota Palestina, desa-desa dan kamp-kamp pengungsi hingga ancaman pengusiran keluarga dari lingkungan Sheikh Jarrah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement