Senin 07 Mar 2022 19:42 WIB

Stok Minyak Goreng di Bengkulu tidak Cukup untuk Kebutuhan Harian

Stok minyak goreng dari 17 perusahaan tidak cukup memenuhi kebutuhan warga Bengkulu.

Stok minyak goreng dari 17 perusahaan tidak cukup memenuhi kebutuhan warga Bengkulu.
Foto: Prayogi/Republika
Stok minyak goreng dari 17 perusahaan tidak cukup memenuhi kebutuhan warga Bengkulu.

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bengkulu menyebutkan bahwa stok minyak goreng di Provinsi Bengkulu tidak dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari masyarakat Bengkulu. Kepala Disperindag Provinsi Bengkulu, Yennita Syaiful di Bengkulu, Senin (7/3/2022), mengatakan, kebutuhan minyak goreng masyarakat Bengkulu mencapai 62 ribu liter lebih.

Sedangkan stok atau ketersediaan minyak goreng di Provinsi Bengkulu dari distributor hanya sekitar 47 ribu liter. "Saat ini ketersediaan minyak goreng dari 17 perusahaan minyak goreng tidak memenuhi kebutuhan masyarakat," kata Yennita.

Baca Juga

Ia menjelaskan, dari 16 Februari hingga 6 Maret ketersediaan minyak goreng cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat Bengkulu. Namun, kenyataannya ketersediaan minyak goreng di tingkat distributor dan pengecer kosong, sehingga masyarakat diminta untuk membeli minyak goreng sesuai kebutuhan. Ia akan segera melaksanakan operasi pasar kembali, namun pihaknya akan mempersiapkan secara matang agar tidak terjadi lagi kerumunan dan kericuhan.

"Kita sebenarnya meragukan pihak-pihak di bawah distributor dan kami meminta agar agen dan pengecer tidak menahan minyak goreng," ujarnya.

Di sisi lain, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta warga untuk membeli minyak goreng sesuai dengan kebutuhan karena hingga saat ini masih ada pembatasan kuota pembelian terhadap komoditas itu, menyusul kelangkaan produk itu akhir-akhir ini. Ia mengingatkan warga agar tidak membeli untuk stok.

“Warga kami minta beli sesuai dengan kebutuhan yang ada, jangan karena ketakutan kita ikut beli (berlebihan), nyetok juga. Kalau semua warga nyetok di rumah, waduh repot," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Senin.

Riza meminta masyarakat memahami bahwa pembelian minyak goreng harus dibatasi. "Kenapa harus dibatasi, supaya tidak terjadi penumpukan juga ya," ucapnya.

Terkait minyak goreng ini juga, Riza menyebut bahwa pemerintah pusat telah berusaha semaksimal mungkin menghadirkan dan memastikan ketersediaan minyak goreng. "Alhamdulillah bertahap, kita lihat minyak goreng sudah bisa dipenuhi sekalipun harus dibatasi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement