Sabtu 05 Mar 2022 11:35 WIB

LPPM Universitas BSI Gelar Workshop Peningkatan Mutu Tata Kelola Penerbitan Artikel Ilmiah

Pemahaman mengenai Metadata dalam penerbitan artikel ilmiah pun tidak kalah penting

Melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) melaksanakan kegiatan workshop Peningkatan Mutu Tata Kelola Terbitan Ilmiah Berkala Menuju Indeksasi DOAJ, secara daring pada Senin (2/3).
Foto: Universitas BSI
Melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) melaksanakan kegiatan workshop Peningkatan Mutu Tata Kelola Terbitan Ilmiah Berkala Menuju Indeksasi DOAJ, secara daring pada Senin (2/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penerbitan artikel ilmiah (jurnal) semakin meningkat pada era digitalisasi. Yang dahulu berbasis cetak (print), saat ini menjadi halaman website (online system).  

Open Journal System (OJS) menjadi wadah untuk memudahkan para editor jurnal dalam melakukan pengelolaan jurnal berbasis online. Baik dalam proses pengiriman, penyuntingan, penelaahan bahkan sampai penerbitan dilakukan via OJS dan pemahaman ini sangatlah penting demi keberlangsungan jurnal. 

Melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) melaksanakan kegiatan workshop Peningkatan Mutu Tata Kelola Terbitan Ilmiah Berkala Menuju Indeksasi DOAJ, secara daring pada Senin (2/3). Narasumber yang dihadirkan ialah Agus Junaidi selaku Chief Editor Jurnal Informatika, Sopiyan Dalis Chief Editor Jurnal Paradigma dan Haryani Chief Editor Jurnal Ecodemica Universitas BSI. 

“DOAJ (Directory of Open Access Journals) merupakan salah satu index yang sangat berpengaruh dalam akreditasi suatu jurnal. Tujuan DOAJ yakni meningkatkan visibilitas dan kemudahan penggunaan jurnal ilmiah dan akademik yang memberikan akses terbuka, sehingga meningkatkan pengunaan dan dampaknya. Dalam proses pengajuan DOAJ tidaklah mudah, banyak proses yang harus dilalui yakni perihal persiapan kelengkapan dan kesiapan jurnal, registrasi, hingga menuju hasil,” ungkap Haryani dalam rilis yang diterima Jumat (4/3). 

Sementara itu, Sofyan, salah satu narasumber menjelaskan pemahaman mengenai Metadata dalam penerbitan artikel ilmiah pun tidak kalah penting. Mengingat tertib administrasi sebelum memasukkan artikel sangat membantu para editor dalam memproses artikel.

“Selain itu, pemahaman aktivasi account Turnitin harus bisa dipahami secara seksama. Aktivasi akun Turnitin untuk meningkatkan pemahaman aktivasi dan cek plagiarism. Banyak syarat yang harus dilengkapi setiap jurnal yang akan mengajukan DOAJ yakni terkait dari sisi editor, reviewer, bahkan website OJS jurnal,” ujar Sofyan. 

Senada, Agus juga mengatakan hal serupa bahwa jurnal nasional namun sudah terindeks DOAJ bisa meningkatkan nilai dan proses pengajuannya harus siap dengan syarat kelengkapan. Tahap penilaian dilakukan oleh anggota tim DOAJ. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement