Selasa 22 Feb 2022 19:18 WIB

Kemenkes: 80 Balita Meninggal Selama Gelombang Omicron

Per 19 Februari 2022. ada 80 balita usia 0-5 tahun meninggal akibat terpapar omicron.

Rep: Dian Fath/ Red: Bilal Ramadhan
Kasus Kematian Covid-19 Varian Omicron di Tingkat Balita
Foto: infografis republika
Kasus Kematian Covid-19 Varian Omicron di Tingkat Balita

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasarkan data Kementerian Kesehetan per 19 Februari 2022, tercatat setidaknya 80 balita usia 0-5 tahun meninggal akibat terpapar virus corona (Covid-19) selama gelombang varian Omicron sejak Januari 2022.

Sebanyak 2.484 pasien meninggal terinfeksi Covid-19 pada dua bulan terakhir dan 53 persen di antaranya merupakan warga lanjut usia (lansia) dan 53 persen sisanya warga nonlansia.

Baca Juga

"Secara pasti data mengenai 3 persen, balita atau sampai 5 tahun yang meninggal dunia ini kita tidak ada informasi lebih lanjut. Mungkin bisa menanyakan para klinis langsung di rumah sakit masing-masing," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Selasa (22/2/2022).

Nadia mengungkapkan, penyebab umum kematian pada balita karena memiliki penyakit penyerta seperti, kelainan jantung, imunitas, serta kanker darah. Selain itu, sebagian besar anak-anak tertular Covid-19 tanpa gejala.

 

"Penyebab pada anak-anak dikarenakan kita tahu varian Omicron cenderung tidak bergejala sehingga mempercepat terjadinya penularan ataupun klaster keluarga," kata dia.

Berdasarkan data sampel 2.484 pasien Covid-19 yang meninggal selama gelombang Omicron di Indonesia. 54 persen di antaranya dilaporkan memiliki komorbid atau penyakit penyerta, sementara 46 persen tanpa komorbid.

Dari data itu juga didapatkan, pasien Covid-19 yang meninggal, 27 persen di antaranya sudah menerima vaksin primer lengkap dosis 1 dan 2, sedangkan 73 persen lainnya baru menerima vaksin 1 dosis atau bahkan belum divaksinasi sama sekali.

"Dari 2.484 pasien meninggal itu, rata-rata terinfeksi 5 sampai 8 bulan dari vaksinasi dosis kedua," ujar Nadia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement