Sabtu 19 Feb 2022 20:27 WIB

Usai Dianggap Lecehkan Umat Islam, ke Mana Pergi Akun @EtheimJ?

Pertamina tegaskan pemilik akun @EtheimJ tidak bekerja untuk mereka.

Rep: Ali Mansur/Antara/ Red: Teguh Firmansyah
Akun Twitter @EthiemJ kini dieaktif setelah diserang warganet karena membuat status yang dianggap menyerang agama Islam.
Foto: Tangkapan layar
Akun Twitter @EthiemJ kini dieaktif setelah diserang warganet karena membuat status yang dianggap menyerang agama Islam.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Akun @EtheimJ hilang yang diyakini telah melecehkan umat Islam seperti ditelan bumi. Saat Republika.co.id berkunjung ke akun di sana tertulis "Akun ini tidak ada, coba cari yang lain."

Tak sedikit warganet yang meminta agar pemilik akun tersebut dipolisikan karena dianggap telah mencicitkan pernyataanya yang dinilai melukai umat.

Baca Juga

Pertamina membantah bahwa pemilik akun adalah pegawainya, meski seseorang yang diduga pemilik akun memakai helm pertamina.  "Kami tegaskan bahwa (pemilik akun) yang bersangkutan bukan pegawai Pertamina," ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman dalam keterangan, Sabtu (19/2/2022).

Pihak Pertamina, kata ia, sudah melakukan penelusuran terhadap pemilik akun itu. Perseroan juga sudah mendapatkan data identitas pemilik akun dan tempat pekerjaannya "Kami mendukung upaya aparat kepolisian untuk mengungkapkan hal ini agar tidak terjadi kesimpangsiuran di masyarakat," kata Fajriyah.

Sebelumnya, pemilik akun Twitter @EtheimJ sempat menulis kicauan yang berisikan kalimat "Not halal city artinya gak mau ngikutin kemauannya umat sampah penyembah khayalan ajarannya si cabul Arab pedofilia. Gitu aja sih maksudnya. Mau diharamkan oleh kalian para umat sampah, tidak masalah".

Kalimat itu disampaikan menanggapi spanduk bertuliskan 'Malang Tolerant City Not Halal City' yang sempat ramai di Twitter.

Ketua Hukum dan HAM Pimpinan Pemuda Muhammadiyah, Razikin, menilai cicitan pengguna Twitter dengan akun @EtheimJ menjurus pada penghinaan terhadap agama Islam. Ia meminta pihak kepolisian bergerak cepat untuk menelusuri pemilik akun tersebut.

Razikin menilai cicitan akun tersebut sangat provokatif. Kemungkinan sengaja untuk memancing kekacauan dan pemilik akun tersebut memakai atribut Pertamina.  Tentu saja, kata ia, ada maksud dan tujuan di balik itu. Padahal yang bersangkutan bukan pegawai Pertamina. "Jadi kelihatannya ini dimaksudkan untuk mengetes reaksi umat Islam," ucap Razikin.

Menurut Razikin, kejadian-kejadian seperti ini sudah sering terjadi. Terkadang, sambungnya, bukan dimaksudkan untuk betul-betul menghina agama tertentu, akan tetapi dimaksudkan untuk tujuan politik.  Karena agama merupakan sesuatu yang paling senstisif dan cepat memicu kemarahan banyak orang. "Dan tentu saja ada pihak-pihak yang mencari keuntungan politik dalam situasi tersebut," kata Razikin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement