Kamis 03 Feb 2022 15:30 WIB

Pedagang Pasar Johar: Habis, Semua Kios Saya Ludes Terbakar

Ganjar mengaku terus berkomunikasi dengan Walkot Semarang terkait kebakaran pasar.

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Bilal Ramadhan
Foto udara kobaran api yang membakar kompleks Relokasi Pasar Johar di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (2/2/2022). Belum diketahui penyebab serta kerugian akibat terbakarnya area Blok F dan Blok E di kompleks relokasi pasar tradisional tersebut. Hingga Rabu (2/2) pukul 21:15 WIB belasan mobil pemadam kebakaran dibantu mobil meriam air kepolisian beserta personel TNI-Polri dan BPBD Kota Semarang masih berupaya memadamkan kobaran api.
Foto: ANTARA/Aji Styawan
Foto udara kobaran api yang membakar kompleks Relokasi Pasar Johar di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (2/2/2022). Belum diketahui penyebab serta kerugian akibat terbakarnya area Blok F dan Blok E di kompleks relokasi pasar tradisional tersebut. Hingga Rabu (2/2) pukul 21:15 WIB belasan mobil pemadam kebakaran dibantu mobil meriam air kepolisian beserta personel TNI-Polri dan BPBD Kota Semarang masih berupaya memadamkan kobaran api.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. Begitulah nasib para pedagang  yang terdampak kebakaran di kompleks relokasi pedagang Pasar Johar, di sekitar Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang.

Mereka merupakan pedagang yang sebelumnya berjualan di Pasar Johar Semarang. Namun karena kebakaran hebat yang melanda pasar tradisional terbesar di Kota Semarang ini pada tahun 2015 silam, mereka direlokasi di sekitar MAJT.

Baca Juga

Saat proses revitalisasi dan pembangunan kembali Pasar Johar, mereka merupakan bagian dari para pedagang yang belum mendapatkan tempat, untuk berjualan kembali di Pasar Johar Baru, yang diresmikan Presiden Joko Widodo, 5 Januari 2022 lalu.

Sehingga, mereka masih bertahan di kompleks relokasi tersebut sambil menunggu proses penataan Soping Center Johar (SCJ) yang oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang rencanannya akan digunakan untuk menampung mereka berjualan.

Namun belum terwujud rencana tersebut, kebakaran hebat sudah melanda kompleks relokasi pedagang Pasar Johar di MAJT. “Habis, semua kios saya ludes terbakar,” kata Handoko (42) salah seorang pedagang yang dua kiosnya terdampak kebakaran, saat dikonfirmasi, Kamis (3/2).

Para pedagang yang bertahan di tempat relokasi pedagang Pasar Johar di MAJT ini, jelasnya, umumnya merupakan pedagang yang belum mendapatkan tempat di Pasar Johar Baru, setelah proses revitalisasi rampung.

Sebagian lagi ada pedagang yang sudah mendapatkan tempat di Pasar Johar Baru, namun kurang memanuhi syarat karena luasnya hanya 1 x 1 meter persegi. “Sehingga mereka juga masih bertahan di sini,” lanjutnya.

Hal ini diamini oleh Rubiyem (36), pedagang gerabah di kompleks relokasi pedagang Pasar Johar. Beberapa pedagang yang sudah mendapatkan tempat di Pasar Johar yang baru. Memang masih ada yang bertahan di tempat relokasi pedgang Pasar Johar di MAJT ini.

Karena tempat yang didapatkan di Pasar Johar Baru kurang luas dan sangat terbatas. “Makanya mereka bertahan di tempat relokasi ini, karena masih bisa menempati tempat yang lebih longgar,” tambahnya.

Ketua Paguyuban Pedagang Relokasi Pasar Johar, Surahman menambahkan, para pedagang yang tengah mengalami musibah ini sebelumnya merupakan pedagang di Pasar Johar. Namun karena Pasar Johar terbakar pada tahun 2015, mereka direlokasi di sekitar MAJT.

“Sehingga sejak tahun 2015 telah menempati kompleks relokasi yang mengalami musibah ini, pedagang memang belum mendapatkan tempat di Pasar Johar yang telah rampung direvitalisasi,” kata Surahman.

Sebelum terjadi musibah kebakaran pada Rabu (2/2) malam, rencananya para pedagang yang belum mendapatkan tempat di pasar Johar Baru ini akan ditempatkan di Shopping Center Johar (SCJ) yang tahun ini juga akan direhab.

“Rencananya bulan Juni tahun ini, kami akan menempati tempat berjualan di SCJ. Namun malam tadi tempat relokasi pedagang Pasar Johar di kompleks MAJT ini sudah terbakar lebih dulu,” tegasnya.

Sementara itu, Gubernur jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang mendatangi kembali lokasi kebakaran menyampaikan, terus berkomunikasi dengan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi terkait skema bantuan yang bisa diberikan kepada pedagang yang terdampak kebakaran.

Karena itu, ia juga meminta pengelola agar segera mendata jumlah pedagang yang terdampak. “Saya minta lurahnya untuk menghitung, berapa tempatnya yang terbakar termasuk berapa kerugiannya,” tegas gubernur.

Di lain pihak, Ganjar juga meminta kepada Wali Kota Semarang untuk melakukan respon cepat, misalnya mendorong pedagang yang sudah mendapatkan kios di Pasar Johar Baru untuk segera pindah.

Para pedagang yang menempati area terbakar, bisa segera dipindahkan. Kemudian pedagang yang tidak terdampak masih bisa berjualan. “Yang harus kita pikirkan sekarang adalah bagaimana caranya mereka (pedagang terdampak) bisa segera berjualan kembali,” tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement