REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wasekjen MUI Muhammad Ziyad menanggapi beredarnya video di media sosial yang menunjukkan seorang pria membuang dan menendang sesajen di lokasi terdampak erupsi Semeru. Menurutnya, tindakan tersebut tidak benar karena sudah masuk kategori kekerasan.
"Tentu saya menyesalkan tindakan tersebut. Harusnya tidak perlu dengan kekerasan dengan menendang. Dia bisa memberikan nasihat atau pendekatan yang baik terkait tradisi sesajen," kata Wasekjen MUI, Muhammad Ziyad saat dihubungi Republika, Senin (10/1).
Kemudian, ia melanjutkan persembahan kepada jin atau setan memang tidak boleh di dalam ajaran islam. Persembahan itu mendatangkan mudhorot dan merupakan perbuatan syirik. Hal ini yang harus diluruskan dan memberikan edukasi kepada masyarakat.
Ia menambahkan cara-cara kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah. Sehingga hal ini tidak patit dicontoh. Perbedaan dalam keyakinan memang harus diterima. Namun, jika tidak suka bisa dengan cara yang baik.
"Seperti, memberikan nasihat kalau di lokasi tersebut habis bencana jadi lebih baik memohon kepada Allah SWT, berdialog juga bisa serta membimbing mereka ke jalan yang benar,"kata dia.
Sebelumnya diketahui, Aksi pria itu viral dalam video berdurasi 30 detik. Video itu memperlihatkan seorang pria mengenakan penutup kepala dan rompi berdiri lalu mendekat ke sebuah sesajen yang diletakkan di atas tanah. Ada dua sesajen yang terlihat yaitu buah dan nasi yang masing-masing berada di wadahnya.
"Ini yang membuat murka Allah. Jarang sekali disadari bahwa inilah yang justru mengundang murka Allah, hingga Allah menurunkan azabnya. Allahu Akbar," ujar pria tersebut.