Rabu 20 Oct 2021 20:38 WIB

Mufti Mesir: Teladani Kecintaan Nabi kepada Tanah Air

Korupsi dan ekstremisme melemahkan tekad kaum muda untuk membangun negara.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Mufti Mesir: Teladani Kecintaan Nabi kepada Tanah Air
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Mufti Mesir: Teladani Kecintaan Nabi kepada Tanah Air

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Mufti Besar Mesir Syekh Syawqi Allam menyampaikan umat Muslim harus betul-betul mencontoh perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW. Khususnya bagaimana Nabi SAW menunjukkan kecintaan kepada Tanah Air.

"Kita perlu merujuk pada perjalanan hidup Nabi SAW dan juga soal kecintaan beliau kepada Tanah Air. Dari sanalah, kita belajar tentang kebangsaan dan membangun dunia dengan kerja keras dan ketekunan," kata Syekh Allam saat menyampaikan sambutan pada agenda Maulid Nabi yang digelar di Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, Rabu (20/10).

Baca Juga

Hal itu tidak lain adalah untuk mencapai tujuan terbesar sebagaimana yang diperintahkan Allah SWT kepada hamba-Nya. Dalam kesempatan itu, dia mencontohkan kemenangan Mesir bersama Suriah dalam Perang Oktober atau Perang Yom Kippur melawan Israel pada Oktober 1973.

Dari peristiwa tersebut, dapat diambil pelajaran jika ingin memenangkan tantangan di sektor pembangunan, teknologi, pendidikan, manajemen, lingkungan dan bidang lainnya, maka harus menjunjung tinggi nilai-nilai kedisiplinan, efisiensi, dan kerja keras.

"Karena tidak ada yang menjamin kemenangan dalam pertempuran hanya dengan niat baik, tetapi kemenangan itu diperoleh ketika ada alasan untuk menggapai kemenangan dalam arti yang benar dan komprehensif," ucapnya.

Syekh Allam menyatakan isu seputar nasionalisme, kebangsaan, pembangunan, dan pembangunan karakter bangsa, menjadi tepat ketika ditekankan dalam konteks peringatan Maulid Nabi tahun ini. Menurutnya, era saat ini penuh dengan perubahan yang terus-menerus di semua tingkatan politik, ekonomi, dan lainnya.

Bahkan, korupsi dan ekstremisme melemahkan tekad kaum muda untuk membangun negara mereka. Kedua masalah ini juga mengakibatkan terorisme yang menargetkan struktur manusia yang menjadi dasar negara sehingga menimbulkan bahaya eksternal yang mempengaruhi keamanan internal. Masalah global dan pandemi pun menjadi hambatan untuk mencapai tujuan nasional bagi banyak negara.

"Untuk menghadapi tantangan-tantangan ini, umat Islam harus bangkit bersama para ulama, intelektual Muslim, dan para ahli untuk mengembalikan masalah ke tempat yang semestinya," tutur dia.

Syekh Allam menilai pentingnya embangun kesadaran dengan mendidik generasi muda dan membentuk pola pikir kritis yang sistematis. "Ini mengharuskan kita untuk bekerja sama dan berkolaborasi di antara semua lembaga agama, pendidikan, sosial dan lainnya untuk membangun karakter Mesir," ujarnya.

Sumber: https://www.elbalad.news/5011563

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement