Kamis 21 Oct 2021 05:16 WIB

Wapres Dorong Santri Kuasai Berbagai Keahlian Melalui BLK

Perlunya dikembangkan pendidikan nonformal untuk menambah keahlian para santri

Rep: fauziah mursid/ Red: Hiru Muhammad
Seorang warga memperhatikan peralatan otomotif usai peresmian Balai Latihan Kerja di Pondok Pesantren Kawit An Nur Desa Kalisapu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Ahad (28/2/2021). Peresmian delapan BLK dibidang jahit, otomotif dan grafis komputer di Kabupaten Tegal dan Brebes untuk pelatihan santri, difabel dan masyarakat tersebut sebagai upaya meningkatkan kemampuan di bidang ketenagakerjaan sehingga menghasilkan tenaga kerja yang profesional dan berdedikasi.
Foto: ANTARA/Oky Lukmansyah
Seorang warga memperhatikan peralatan otomotif usai peresmian Balai Latihan Kerja di Pondok Pesantren Kawit An Nur Desa Kalisapu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Ahad (28/2/2021). Peresmian delapan BLK dibidang jahit, otomotif dan grafis komputer di Kabupaten Tegal dan Brebes untuk pelatihan santri, difabel dan masyarakat tersebut sebagai upaya meningkatkan kemampuan di bidang ketenagakerjaan sehingga menghasilkan tenaga kerja yang profesional dan berdedikasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong para santri berinovasi dan menguasai berbagai keahlian. Wapres mengingatkan, perkembangan teknologi saat ini menuntut santri tak hanya paham agama tetapi juga menguasai berbagai keahlian.

"Santri selain mampu memahami agama, mereka jiya perlu menguasai berbagai keahlian atau menguasai berbagai hal ini saya kira penting," kata Wapres dikutip dari siaran pers Sekretariat Wakil Presiden, Rabu (20/10).

Karena itu, ia mendorong dikembangkannya pendidikan nonformal untuk menambah keahlian para santri. Wapres mengatakan, salah satu lembaga yang mulai dikembangkan di pesantren yakni balai latihan kerja (BLK) Komunitas untuk berbagai profesi.

Pemerintah kata Wapres, telah membangun balai-balai latihan kerja (BLK) di berbagai daerah di Indonesia sebagai tempat masyarakat belajar dan mengasah keterampilan tertentu. BLK juga sudah mulai dibentuk di lingkungan pesantren agar para santri tidak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga memiliki keahlian tertentu.

 

“Saya senang sekarang di beberapa pesantren sudah dikembangkan BLK-BLK, yaitu balai latihan kerja, dengan berbagai profesi, dan santri selain mampu memahami agama, mereka juga menguasai berbagai keahlian," ujarnya.

Wapres juga mengapresiasi berkembangnya perekonomian di kalangan pesantren, seperti Bank Wakaf Mikro dan Baitul Maal wa Tamwil (BMT). Selain itu, juga kehadiran Gerakan One Pesantren One Product (OPOP) di pesantren yang diharapkan dapat menciptakan kemandirian para santri dan masyarakat sekitar pesantren.

"Pemberdayaan ini harus menjadi tugas kita karena memang kita diperintahkan untuk membangun umat ini, dan juga bagian dari (perintah) agama," kata Wapres.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement