Selasa 12 Oct 2021 16:42 WIB

Kemarahan Warga Palestina Usai Penghancuran Makam Bersejarah

Pemakaman Yousefiyah menjadi target pemerintah Israel selama bertahun-tahun.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Kemarahan Warga Palestina Usai Penghancuran Makam Bersejarah. Kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. (ilustrasi)
Foto:

Wartawan Yerusalem Ayman Qawariq menjelaskan Pemakaman Yousefiyah telah menjadi target pemerintah kota Israel selama bertahun-tahun. Tujuan pemerintah kota adalah untuk menghapus jejak masa lalu Arab dan Islam di sana.

“Ketegangan di kota telah mereda sejak Mei lalu, menyusul penundaan penggusuran keluarga Palestina di Sheikh Jarrah. Namun, ketegangan meningkat lagi dalam beberapa pekan terakhir, terutama setelah keputusan pengadilan Israel untuk mengizinkan pemukim Yahudi berdoa dalam diam di Kompleks Al-Aqsa," ujar Qawariq.

Dilansir The New Arab, Selasa (12/10), pada Rabu, pengadilan Israel mengeluarkan keputusan untuk mengizinkan pemukim Israel berdoa di sekitar Masjid Al-Aqsha. Keputusan tersebut telah membuat marah warga Palestina dan kritik internasional. Beberapa hari kemudian tepatnya Jumat, keputusan itu dicabut oleh pengadilan Israel di Yerusalem.

Pemukim Israel telah berulang kali menyerbu Masjid Al-Aqsa dan sekitarnya dalam beberapa pekan terakhir. Setidaknya satu warga Palestina tewas oleh polisi Israel di depan pintu kompleks. "Bahkan, polisi Israel melakukan penggeledahan dan penangkapan pemuda Palestina di Kota Tua dan di Gerbang Damaskus setiap hari," ucap dia.

Yerusalem Timur diduduki oleh Israel dalam perang Arab-Israel 1967. Israel kemudian mencaplok Yerusalem Timur pada 1981. Menurut hukum internasional, Yerusalem tetap merupakan wilayah pendudukan.

 

https://english.alaraby.co.uk/news/israel-razes-historical-palestinian-cemetery-jerusalem

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement