Kamis 02 Sep 2021 13:48 WIB

Pemkab Boyolali Mulai PTM untuk Tingkat SMP

Uji coba PTM digelar setelah Boyolali masuk PPKM Level 3

Petugas kesehatan memeriksa kesehatan sebelum menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada pelajar di SMP Ihsaniyah Kota Tegal, Jawa Tengah, Selasa (31/8/2021). Vaksinasi COVID-19 tersebut guna persiapan pembelajaran tatap muka guna membentuk kekebalan komunal serta meningkatkan capaian vaksinasi.
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Petugas kesehatan memeriksa kesehatan sebelum menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada pelajar di SMP Ihsaniyah Kota Tegal, Jawa Tengah, Selasa (31/8/2021). Vaksinasi COVID-19 tersebut guna persiapan pembelajaran tatap muka guna membentuk kekebalan komunal serta meningkatkan capaian vaksinasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali mulai melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) untuk sekolah menengah pertama (SMP). Uji coba PTM digelar setelah Boyolali masuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3.

Salah satu sekolah yang ditunjuk yakni SMPN 1 sebagai percontohan untuk sekolah-sekolah lainnya di Boyolali. Menurut Kepala SMP Negeri 1 Boyolali Nurnaningsih, langkah pertama yang diambil yakni menginformasikan kepada orang tua dan 842 siswa kelas VII, VIII dan IX untuk mempersiapkan diri melakukan PTM.

Setelah itu, pihaknya membuat sistem menerapkan satu hari ada satu angkatan yang masuk sekolah dengan dibagi menjadi dua sesi. Sistemnya, satu hari satu tingkat kelas. Jadi, pada Kamis (2/9) ini untuk kelas VII, Jumat (3/9) untuk kelas VIII, dan Sabtu (4/9), kelas IX.

"Untuk Kamis ini, kelas VII ada dua sesi, yakni pertama pagi nomor ganjil dan siang harinya siswa nomor genap," katanya di Boyolali, Kamis (2/9).

Para siswa mengikuti tiga mata pelajaran dengan waktu 60 menit setiap mata pelajaran. PTM akan dimulai pukul 07.00 WIB, sehingga pihaknya mempersiapkan fasilitas penunjang protokol kesehatan (prokes) hingga alur siswa masuk maupun ke luar kelas.

Kepala Disdikbud Kabupaten Boyolali Darmanto mengajak seluruh Kepala Sekolah SMP, SD, dan TK untuk mencontoh penerapan protokol kesehatan di SMP Negeri 1 Boyolali ini. "Sejak anak-anak ini datang dari rumah sampai di sekolah, bagaimana anak-anak datang ke sekolah. Kemudian bagaimana pengelolaan pembelajaran sampai anak ini pulang kembali ke rumah," kata Darmanto.

Menurut dia, secara perlahan dengan semakin banyaknya wilayah zona hijau di Kabupaten Boyolali, anak-anak bisa melakukan PTM sesegera mungkin. Terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi agar dapat melakukan PTM, antara lain sekolah di zona hijau harus didukung fasilitas penerapan kesehatan yang memadai.

Bupati Boyolali M Said Hidayat saat meninjau PTM di SMP Negeri 1 Boyolali menyambut baik uji coba tersebut. Bupati berharap dengan melihat banyaknya zona hijau dan semakin banyak siswa yang suda divaksin, PTM dapat dilakukan secara bertahap di setiap kecamatan pada pekan depan.

"Kegiatan PTM di Boyolali ini, dapat dikembangkan, mulai Senin (6/9), misalnya per kecamatan (SMP) bisa disesuaikan dengan peta satu kecamatan. Uji coba satu sekolah dulu masing masing dan untuk SD misalnya di tingkatan kelurahan diujicobakan satu satu dulu tetapi syaratnya adalah tetap taati prokes yang harus ditaati," kata Bupati.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement