
Peneliti memeriksa salah satu komponen ventilator Sivenesia di Gedung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jalan Sangkuriang, Kota Bandung, Senin (9/8). Peneliti dari Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi (P2ET) LIPI mengembangkan ventilator Sivenesia (Smart Innovative Ventilator Indonesia) yang menggunakan sistem operasi android dengan dua mode operasi, yakni CPAP (Continuos Positive Airway Pressure) dan BiPAP (Bi-level Positive Airway Pressure) yang bertujuan untuk mencegah tersumbatnya jalan napas serta melatih otot-otot pernapasan pada pasien Covid-19 atau pasien yang memiliki gangguan pernapasan. (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Peneliti memeriksa salah satu komponen ventilator Sivenesia di Gedung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jalan Sangkuriang, Kota Bandung, Senin (9/8). Peneliti dari Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi (P2ET) LIPI mengembangkan ventilator Sivenesia (Smart Innovative Ventilator Indonesia) yang menggunakan sistem operasi android dengan dua mode operasi, yakni CPAP (Continuos Positive Airway Pressure) dan BiPAP (Bi-level Positive Airway Pressure) yang bertujuan untuk mencegah tersumbatnya jalan napas serta melatih otot-otot pernapasan pada pasien Covid-19 atau pasien yang memiliki gangguan pernapasan. (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Peneliti mengoperasikan ventilator Sivenesia di Gedung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jalan Sangkuriang, Kota Bandung, Senin (9/8). Peneliti dari Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi (P2ET) LIPI mengembangkan ventilator Sivenesia (Smart Innovative Ventilator Indonesia) yang menggunakan sistem operasi android dengan dua mode operasi, yakni CPAP (Continuos Positive Airway Pressure) dan BiPAP (Bi-level Positive Airway Pressure) yang bertujuan untuk mencegah tersumbatnya jalan napas serta melatih otot-otot pernapasan pada pasien Covid-19 atau pasien yang memiliki gangguan pernapasan. (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Peneliti mengoperasikan ventilator Sivenesia di Gedung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jalan Sangkuriang, Kota Bandung, Senin (9/8). Peneliti dari Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi (P2ET) LIPI mengembangkan ventilator Sivenesia (Smart Innovative Ventilator Indonesia) yang menggunakan sistem operasi android dengan dua mode operasi, yakni CPAP (Continuos Positive Airway Pressure) dan BiPAP (Bi-level Positive Airway Pressure) yang bertujuan untuk mencegah tersumbatnya jalan napas serta melatih otot-otot pernapasan pada pasien Covid-19 atau pasien yang memiliki gangguan pernapasan. (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Peneliti mengoperasikan ventilator Sivenesia di Gedung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jalan Sangkuriang, Kota Bandung, Senin (9/8). Peneliti dari Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi (P2ET) LIPI mengembangkan ventilator Sivenesia (Smart Innovative Ventilator Indonesia) yang menggunakan sistem operasi android dengan dua mode operasi, yakni CPAP (Continuos Positive Airway Pressure) dan BiPAP (Bi-level Positive Airway Pressure) yang bertujuan untuk mencegah tersumbatnya jalan napas serta melatih otot-otot pernapasan pada pasien Covid-19 atau pasien yang memiliki gangguan pernapasan. (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Peneliti menguji coba ventilator Sivenesia di Gedung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jalan Sangkuriang, Kota Bandung, Senin (9/8). Peneliti dari Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi (P2ET) LIPI mengembangkan ventilator Sivenesia (Smart Innovative Ventilator Indonesia) yang menggunakan sistem operasi android dengan dua mode operasi, yakni CPAP (Continuos Positive Airway Pressure) dan BiPAP (Bi-level Positive Airway Pressure) yang bertujuan untuk mencegah tersumbatnya jalan napas serta melatih otot-otot pernapasan pada pasien Covid-19 atau pasien yang memiliki gangguan pernapasan. (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)