Ahad 08 Aug 2021 21:05 WIB

Ilmuwan akan Teliti Jamur di Luar Angkasa

Ilmuwan akan melihat pengaruh gaya berat mikro terhadap jamur.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Luar angkasa (ilustrasi)
Foto: Wikimedia
Luar angkasa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Ilmuwan akan mengirimkan jamur lendir kuning sel tunggal yang dikenal sebagai Blob untuk percobaan luar angkasa. Blob adalah jamur lendir alami dengan nama ilmiah Physarum polycephalum.

“Terdiri dari hanya satu sel, gumpalan tanpa otak masih dapat bergerak, memberi makan, mengatur dirinya sendiri dan bahkan mengirimkan pengetahuan ke jamur lendir yang berpikiran sama,” kata Badan Antariksa Eropa (ESA), dilansir dari CNET, (4/8).

Baca Juga

Tujuan dari penelitian Blob adalah mempelajari pengaruh gaya berat mikro pada perilaku Blob. Akankah organisme berperilaku berbeda di ruang angkasa? Bagaimana gayaberat mikro dan radiasi mempengaruhi evolusinya?

Blob dijadwalkan untuk diluncurkan ke ISS pada 10 Agustus pada misi pasokan komersial NASA ke-16 Northrop Grumman. Begitu tiba, astronot ESA dan fotografer luar angkasa Thomas Pesquet akan menambahkan air ke Blob untuk membangunkannya dan kemudian akan memotretnya di bawah dua protokol ilmiah.

Satu orang akan mempelajari bagaimana dua Blob merespon satu sama lain dalam lingkungan tanpa makanan. Yang lain akan menganalisis Blob ketika makanan tersedia (serpihan gandum, secara alami).

Siswa SD, SMP dan SMA di Bumi akan melakukan eksperimen serupa, membandingkan hasil mereka dengan video time-lapse dari luar angkasa untuk mengamati perbedaan kecepatan, bentuk dan pertumbuhan Blob di sana dan di Bumi. Tujuannya adalah membuat anak-anak di Prancis dan negara-negara anggota ESA lainnya lebih tertarik dalam ilmu biologi.

Badan Antariksa Prancis, CNES, bermitra dengan pusat penelitian ilmiah nasional negara dalam penyelidikan tersebut.

“Blob adalah pengalaman unik yang merangsang keingintahuan siswa tentang tema-tema seperti dampak lingkungan pada organisme dan perkembangan organisme hidup,” kata kepala departemen pendidikan CNES Evelyne Cortiade-Marche dalam sebuah pernyataan.

Eksperimen akan berlangsung selama tujuh hari. Selama waktu itu, video Blob empat detik akan secara otomatis direkam pada kartu microSD setiap 10 menit.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement