Jumat 09 Jul 2021 05:03 WIB

Serangan Islamofobia di Dunia Maya Lebih Berbahaya

Serangan Islamofobia di dunia maya dinilai lebih berbahaya

Islamofobia (ilustrasi)
Foto: Bosh Fawstin
Islamofobia (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Perwakilan Khusus Dewan Eropa untuk Kebencian Antisemit dan Anti-Muslim, Daniel Holtgen menilai laporan asosiasi Muslim di delapan negara Eropa terkait Islamofobia tidaklah komprehensif. Namun, kasus ini bisa menjadi dasar penelitian untuk ditindaklanjuti otoritas di negara masing-masing.

Menurut Holtgen, para korban serangan Islamofobia lebih banyak terjadi di dunia maya. Situasinya serupa dengan serangan verbal yang terjadi di jalanan. Bahasa yang digunakan semakin kasar dengan lebih banyak mengekspresikan kebencian pada deskripsi fisik.

Baca Juga

"Ini jelas kriminal tak ada hubungannya dengan kebebasan berpendapat,"kata dia seperti dilansir dw.com, Kamis (8/7). 

Höltgen paham mengapa korban serangan kebencian tidak pernah melapor. Pilihan mereka terlalu sulit,  karena tidak tahu kemana mereka harus melapor dan tidak ada gunanya untuk melapor.

 

"Jadi, tidak ada perbedaan,"kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement