Ahad 27 Jun 2021 17:59 WIB

PLN Kembangkan 104 Desa Wisata Melalui Program TJSL

Program Pembinaan Desa Wisata berbasis pemberdayaan masyarakat yang berkesinambungan

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Wisatawan memetik jeruk di Perkebunan Jeruk Landoer, Desa Janggala, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis (24/6/2021). Agrowisata kebun jeruk dengan luas 1,5 hektare menawarkan wisata petik jeruk sepuasnya di lokasi dengan tarif Rp5.000 per orang sedangkan untuk harga jeruk dibanderol Rp15.000 per kilogram.
Foto: ANTARA/ADENG BUSTOMI
Wisatawan memetik jeruk di Perkebunan Jeruk Landoer, Desa Janggala, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis (24/6/2021). Agrowisata kebun jeruk dengan luas 1,5 hektare menawarkan wisata petik jeruk sepuasnya di lokasi dengan tarif Rp5.000 per orang sedangkan untuk harga jeruk dibanderol Rp15.000 per kilogram.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) berkomitmen mengembangkan Program Desa Wisata di 80 lokasi tersebar di wilayah Indonesia dengan nilai bantuan Rp 7,4 miliar pada 2021 melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan.

Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi mengatakan, sebelumnya hingga 2020, PLN telah mendukung pengembangan 24 desa wisata yang tersebar diseluruh Provinsi di Indonesia dengan nilai bantuan Rp 17 miliar.

Agung menyampaikan, program TJSL Desa Wisata ini bertujuan untuk mendukung pemerintah dalam mengembangkan pariwisata dan peningkatan ekonomi masyarakat berbasis desa.

"Program Pembinaan Desa Wisata berbasis pemberdayaan masyarakat yang berkesinambungan terus melakukan upaya nyata membentuk kemandirian ekonomi desa dengan potensi yang dimilikinya untuk pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan," ujar Agung dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (27/6).

Salah satu Desa Wisata Unggulan yang telah dibina oleh PLN adalah Wisata Edukasi Terpadu (WET) Sendi yang berada di Jawa Timur. Kata Agung, lokasi ini tidak hanya menyuguhkan keindahan alam tetapi juga berbagai wisata edukasi terpadu yang dapat dinikmati pengunjung di lokasi seperti kawasan wisata outbond hingga agrowisata pertanian.

Agung menjelaskan, pengembangan Desa Wisata Sendi yang dilakukan PLN berfokus pada pembangunan infrastruktur, pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat sehingga mampu bertransformasi layaknya sebuah wisata edukasi berwawasan lingkungan dan budaya yang membawa peningkatan kesejahteraan ekonomi bagi warga.

Adapun program TJSL Desa Wisata PLN tersebar di Provinsi Bangka Belitung, Lampung, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, hingga Kalimantan Timur.

Agung menambahkan, PLN akan terus berkomitmen membantu perbaikan perekonomian masyarakat secara langsung dengan program sinergi pengembangan kemandirian desa.

"Diharapkan program ini akan membantu melestarikan lingkungan dan budaya, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa yang tersebar di Indonesia," kata Agung.

Bupati Mojokerto Pungkasiadi menyampaikan ucapan terima kasih atas peran PLN membangun Desa Wisata serta perekonomian masyarakat.

"Terima kasih atas bantuan dari program TJSL PLN Peduli dalam kemajuan dan pengembangan Wisata Sendi hingga menjadi seperti sekarang ini," ujar Pungkasiadi

Warga Desa WET Sendi, Syubur, juga mengutarakan rasa syukur atas perbaikan ekonomi sebagai manfaat dari pembangunan desa wisata.

"Dengan hadirnya WET Sendi ini untuk saya pribadi sudah dapat memenuhi kehidupan saya sehari-hari dengan penghasilan yang lumayan dan dapat juga mulai menyumbang untuk orang-orang yang tidak mampu terutama orang-orang yang sudah tua," ucap Syubur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement