Senin 24 May 2021 05:11 WIB

Inilah Awal Israel Mendiami Tanah Palestina

Pada abad ke-19, Yahudi Eropa mulai melihat Palestina sebagai kemungkinan tanah air.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Inilah Awal Israel Mendiami Tanah Palestina. KH Athian Ali melakukan orasi saat aksi solidaritas bela Palestina di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Sabtu (22/5). Aksi yang diikuti ribuan massa tersebut digelar sebagai bentuk solidaritas serta mengajak masyarakat Indonesia dan masyarakat muslim dunia untuk bahu membahu membantu dan mendukung Palestina. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Inilah Awal Israel Mendiami Tanah Palestina. KH Athian Ali melakukan orasi saat aksi solidaritas bela Palestina di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Sabtu (22/5). Aksi yang diikuti ribuan massa tersebut digelar sebagai bentuk solidaritas serta mengajak masyarakat Indonesia dan masyarakat muslim dunia untuk bahu membahu membantu dan mendukung Palestina. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjajahan Israel atas Palestina belum menemukan titik terang sejak ratusan tahun yang lalu. Bagaimana awal mula Israel mendiami tanah Palestina?

Pada 1799, Napoleon Bonaparte mengusulkan tanah air Yahudi di Palestina setelah Pengepungan Acre selama perangnya melawan Kekaisaran Ottoman. 

Baca Juga

Komandan Prancis akhirnya dikalahkan, tapi upayanya membangun Benteng Eropa di Timur Tengah dihidupkan kembali oleh Inggris 41 tahun kemudian. Menteri Luar Negeri Lord Palmerston memerintahkan kepada duta besarnya di Istanbul agar mendesak sultan membuka wilayah Palestina bagi imigran Yahudi. 

Cara ini dianggap sebagai sarana melawan pengaruh yang cukup besar dari Gubernur Mesir Mohammed Ali. Perlu diketahui, sebelum Perang Dunia I, Palestina tidak secara resmi ada sebagai negara. 

Penaklukan Inggris menetapkan perbatasan yang menjadi Irak, Palestina, Yordania, Lebanon, dan Suriah. Selama ratusan tahun sebelum Inggris mengambil kendali, Palestina telah dibagi menjadi provinsi-provinsi Kekaisaran Ottoman dan memiliki sangat sedikit penduduk Yahudi.

Orang-orang Yahudi di Palestina pada 1800 bukanlah petani. Mereka tinggal di kota-kota dan bekerja sebagai pedagang atau guru agama. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement