Jumat 30 Apr 2021 12:26 WIB

Setelah 37 Tahun, Anies Resmikan GBI Amanat Agung

Setelah melewati proses panjang selama 37 tahun, akhirnya GBI Amanat Agung diresmikan

Rep: Flori Sidebang/ Red: Esthi Maharani
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan  Gereja Bethel Indonesia (GBI) Amanat Agung, Jakarta Utara
Foto: Pemprov DKI Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Gereja Bethel Indonesia (GBI) Amanat Agung, Jakarta Utara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan  Gereja Bethel Indonesia (GBI) Amanat Agung, Jakarta Utara, Kamis (29/4). Setelah melewati proses panjang selama 37 tahun, akhirnya tempat ibadah tersebut rampung berdiri tahun ini.

Anies pun menyampaikan ucapan suka cita atas berdirinya GBI Amanat Agung. Sebab, kata dia, kisah perjalanan jemaah tempat peribadatan tersebut selama puluhan tahun sudah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat di Penjaringan, Jakarta Utara.

"Ini adalah sebuah kisah hadirnya tempat peribadatan yang tidak hanya memfasilitasi kegiatan ibadah, namun juga memfasilitasi kerukunan antarwarga yang ada di sekitarnya. Motto dari GBI di sini sangat menyentuh hati kita semua, yakni tidak boleh ada siapapun yang kelaparan serta merasakan kekurangan di sekitar lingkungan Gereja," kata Anies.

Ia menambahkan bahwa  beberapa waktu yang lalu Pemprov DKI Jakarta meraih penghargaan Harmony Award 2020. Salah satu indikator keberhasilannya adalah menjaga sikap toleransi antarumat beragama dengan nilai tinggi.

Menurut Anies, hal ini tidak lepas dari upaya DKI Jakarta untuk menyetarakan taraf kebutuhan tempat peribadatan dari berbagai agama yang ada di Ibu Kota. Salah satunya dengan menjalankan program Bantuan Operasional Tempat Ibadah (BOTI) sejak tahun 2019.

"Dengan adanya BOTI, pemerintah hadir untuk segala kebutuhan umat beragama agar timbul rasa percaya antarwarga bahwa kita saling support. Saya ucapkan terima kasih kepada GBI Amanat Agung yang menjadi bagian indikator dalam keberhasilan DKI meraih Harmoni Award. Tugas kita bersama adalah menjaga kesetaraan melalui tindakan yang konkret," ujarnya.

"Kepada GBI Amanat Agung, jumlah jemaah meskipun masih 200an, jangan pernah anggap nilai sebagai tolok ukur dampak besar bagi semua kalangan. Sekali lagi, selamat semoga tempat ini memberikan kesempatan bagi jemaat untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan menjaga hubungan baik dengan sesama," sambung Anies.

Sementara itu, Gembala Sidang Jemaah GBI Amanat Agung, Pendeta Muda Johan Sunarto mengatakan, Pemprov DKI telah membuktikan diri sebagai penjaga keberagaman dan kebersamaan antarpenduduknya. Ia juga mengapresiasi kunjungan Gubernur Anies bahwa pada momen bulan Ramadan tahun ini bisa merealisasikan peresmian GBI Amanat Agung.

"Merupakan suatu kebanggaan dan kehormatan buat kami bahwa hari ini Gubernur Anies didampingi Gus Miftah bisa hadir membuktikan bahwa kota Jakarta adalah kota yang Bhinneka Tunggal Ika," ucap Pendeta Johan.

"Kota Jakarta itu beragam dan menjunjung tinggi kerukunan antar umat beragama. Kami dari GBI Amanat Agung mengucapkan terima kasih kepada Pak Gubernur dan Gus Miftah yang berkenan meresmikan. Semoga hari ini tetap ada kebersamaan, sehingga persatuan warga Jakarta bisa terus diwujudkan," tambahnya.

Adapun peresmian GBI Amanat Agung tersebut dihadiri oleh Wali Kota Administrasi Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim; Ketua FKUB Jakut, Wirta Amin Assalaf; Bupati Blora, Arief Rohman; Kabiro Dikmental Setda DKI Jakarta, Muhammad Zen; Dandim 05/02/JU, Kolonel Inf Roynald Sumendap; Kapolres Metro Jakut, Kombes Pol Guruh Arif Darmawan; Gus Miftah; serta Sekjen PBNU, Helmy Faisal Zaini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement