Jumat 26 Feb 2021 14:53 WIB

5 Perilaku Menyimpang yang Mendatangkan Azab Allah SWT

Terdapat 5 perilaku yang dapat mendatangkan azab Allah SWT

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nashih Nashrullah
Terdapat 5 perilaku yang dapat mendatangkan azab Allah SWT. Ilustrasi azab
Foto: Pixabay
Terdapat 5 perilaku yang dapat mendatangkan azab Allah SWT. Ilustrasi azab

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Rasulullah SAW tidak meninggalkan sesuatu yang bermanfaat bagi umatnya kecuali tanpa disertai dengan bimbingan langsung. Dan tidak juga Nabi meninggalkan suatu kejahatan kecuali tanpa memperingatkan umatnya untuk tidak melakukan itu.

Dilansir di Islamweb, Jumat (26/2), dalam beberapa hadits, Nabi memperingatkan tentang datangnya azab dan juga kehancuran yang terjadi apabila lima perilaku menyimpang fatal dilakukan. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Abdullah bin Umar RA berikut ini: 

Baca Juga

عن عبد الله بن عمر - رضي الله عنهما - قال: أقبل علينا رسول الله - صلى الله عليه وسلم - فقال: يا معشر المهاجرين، خمسٌ إذا ابتليتم بهن وأعوذ بالله أن تدركوهن: لم تظهر الفاحشة في قوم قطُّ حتى يعلنوا بها إلا فشا فيهم الطاعون والأوجاع التي لم تكن في أسلافهم الذين مضوا، ولم يُنقصوا المكيال والميزان إلا أُخذوا بالسنين وشدة المؤونة وجور السلطان عليهم، ولم يمنعوا زكاة أموالهم إلا مُنعوا القطر من السماء، ولولا البهائم لم يُمطروا، ولم ينقضوا عهد الله وعهد رسوله إلا سلط الله عليهم عدوًّا من غيرهم فأخذوا بعض ما في أيديهم، وما لم تحكم أئمتهم بكتاب الله ويتخيروا مما أنزل الله إلا جعل الله بأسهم بينهم

“Yaa ma’syaral-muhaajirin, khamsun idza-btulitum bihinna wa audzubillahi an tudrikuhunna lam yazhar al-faahisyatu fi qaumin qatthu hatta yu’linuu biha illa fasyaa fiihim at-thaa’unu wal-awjaa’u allati lam takun madhat fii aslafihim alladzina madhau wa lam yanqushu al-Mikyala wal-Mizaana illa ukhidzuu bissinina wa syiddati al-mu-anati wajri as-sulthaani alaihim wa lam yamna’uu zakaata amwaalihim illa min’uu al-qithra min as-samaa-I wa lau laa al-bahaa-ihimu lam yumtharuu wa lam yanqudhuu ahdallahi wa ahda Rasulihi illa sallathallahu alaihim aduwwan min ghairihim fa-akhadzuu ba’dha maa fii aydihim wa maa lam tahkum a-immatuhum bikitaabillahi wayatakhayyaruu mimma anzalallahu illa ja’alallahu ba’sahum bainahum.” 

Yang artinya: “Wahai kaum Muhajirin, lima perkara apabila kalian mendapatkan cobaan akan itu, dan aku berlindung kepada Allah semoga kalian tidak mengalaminya. (Pertama), tidaklah kekejian menyebar di suatu kaum kemudian mereka melakukannya dengan terang-terangan kecuali akan tersebar di tangah mereka penyakit taun dan kelaparan yang belum pernah terjadi kepada para pendahulu mereka.”

“(Kedua), tidaklah mereka mengurangi timbangan dan takaran kecuali mereka akan disiksa dengan kemarau berkepanjangan serta hadirnya penguasa yang zalim. (Ketiga), tidaklah mereka enggan membayar zakat harta-harta mereka kecuali langit akan berhenti meneteskan air untuk mereka, jikalau bukan karena hewan-hewan ternak niscaya mereka tidak akan diberikan hujan.”

“(Keempat), tidaklah mereka melanggar janji Allah dan Rasulullah kecuali Allah akan keuasakan atas mereka musuh dari luar mereka dan menguasainya. (Kelima), dan tidaklah pemimpin-pemimpin mereka enggan menjalankan hukum-hukum Allah dan tidak menganggap lebih baik apa yang diturunkan Allah kecuali Dia akan menjadikan rasa takut di antara mereka.” 

Dijelaskan bahwa hadits ini mencakup lima uraian khusus. Yang mana jika seseorang atau suatu bangsa jatuh ke dalam lima perkara ini, maka siksa Allah akan mendatangi mereka untuk mempercepat hajatnya dari dunia.

Sumber: islamweb 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement