Jumat 11 Dec 2020 17:16 WIB

Satgas Covid-19 Butuh 1.000 Orang untuk Jadi Relawan Medis

Kebutuhan relawan terutama dokter maupun perawat masih cukup tinggi

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Gita Amanda
 Tenaga relawan, baik medis dan nonmedis sangat diperlukan untuk membantu Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19.  (ilustrasi)
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Tenaga relawan, baik medis dan nonmedis sangat diperlukan untuk membantu Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tenaga relawan, baik medis dan nonmedis sangat diperlukan untuk membantu Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19. Meski banyak tenaga sukarela yang telah mendaftarkan diri namun Satgas Penanganan Covid-19 masih butuh sekitar 1.000 relawan medis.

Ketua Bidang Koordinasi Relawan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 (Satgas Covid-19) Andre Rahadian mengungkap saat ini relawan medis yang terdaftar sekitar lima ribuan dan ribuan sudah ditempatkan di fasilitas kesehatan.

Baca Juga

"Tetapi kebutuhan relawan medis, terutama yang memiliki surat tanda registrasi (STR), baik dokter maupun perawat itu masih cukup tinggi, contohnya di Jakarta seperti Wisma Atlet yang masih butuh 200 relawan lagi, begitu juga di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Untuk amannya serta untuk mengantisipasi kedepannya, kami mencoba mencari 1.000 relawan lagi," katanya saat berbicara di konferensi virtual BNPB bertema "Kolaborasi Sebagai Strategi Melawan Covid-19" , Jumat (11/12).

Ia menambahkan, relawan medis yang dibutuhkan adalah dokter spesialis, baik anestesi, paru, kemudian dokter umum, perawat, apoteker, bidan serta kesehatan masyarakat. Ia menambahkan, saat ini pihaknya melakukan rekruitmen untuk menambah tenaga di bidang kesehatan, baik yang akan bekerja di fasilitas kesehatan maupun di faskes primer pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) untuk melakukan tracing atau pelacakan. Pihaknya juga bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk melakukan perekrutan tenaga kesehatan ini.

"Mudah-mudahan dengan tambahan relawan baru, kita bisa memenuhi kebutuhan usai pembukaan fasilitas kesehatan baru dan juga melakukan rotasi relawan yang sudah bekerja cukup lama," ujarnya.

Andre menambahkan, ini penting dilakukan mengingat peningkatan kasus virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) yang masih tinggi dan juga rumah sakit rujukan dan juga Wisma Isolasi Mandiri di hampir semua provinsi yang telah dibuka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement