Kamis 08 Oct 2020 19:07 WIB

16 Jamaah Ziarah Akbar di Senegal Meninggal dalam Kecelakaan

Ziarah akbar tersebut hanya dilakukan setahun sekali bagi pengikut Tarekat Mauridyyah

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
16 Jamaah Ziarah Akbar di Senegal Meninggal dalam Kecelakaan. Bendera Senegal.
Foto: Anadolu Agency
16 Jamaah Ziarah Akbar di Senegal Meninggal dalam Kecelakaan. Bendera Senegal.

REPUBLIKA.CO.ID, DAKAR -- Sebanyak 16 orang meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan saat melakukan ziarah akbar tahunan yang disebut Grand Magal di Masjid Agung Touba. Menurut komandan Brigade Kebakaran Nasional (BNSP), Kolonel Sheikh Tine, ada 113 orang yang terluka dalam kecelakaan di jalan raya tersebut.

Dilansir di Anadolu Agency, Kamis (8/10), kecelakaan terjadi ketika para peziarah akan menghadiri ziarah tahunan Magal Agung Touba. Ziarah akbar tersebut hanya dilakukan setahun sekali bagi pengikut Tarekat Mauridyyah, salah satu dari empat tarekat Islam Sufi di Senegal.

Baca Juga

Para peziarah berkumpul setiap tahun di kota suci tersebut di Touba untuk merayakan kehidupan dan ajaran Sheikh Amadu Bamba, pendiri Tarekat Mauridiyyah. Untuk menjaga keamanan selama acara berlangsung, Tine mengatakan para pejabat menyiagakan 197 keamanan sejak 3 Oktober 2020.

Ribuan jamaah itu akan pergi dari Touba setelah mengakhiri acara dengan upacara resmi tradisional pada Rabu pagi kemarin. Tahun lalu, setidaknya ada 14 jamaah yang meninggal juga dalam kecelakaan lalu lintas saat menuju acara atau setelah menghadiri pertemuan tersebut.

Acara tahunan Grand Magal bagi Muslim Senegal dilakukan setiap hari ke-18 di bulan kedua Hijriyah. Grand Magal of Touba adalah pertemuan Muslim terbesar di Afrika Barat dan menarik lebih dari tiga juta peziarah setiap tahunnya dari seluruh Senegal, Eropa, dan Amerika. 

Syekh Amadu Bamba merupakan pendiri Tarekat Mauridiyyah dan orang pertama yang membuka kota suci Touba. Syekh Amadu Bamba merupakan seorang sufi yang sangat terkenal dan dikagumi di Senegal bahkan memiliki pengaruh besar pada kehidupan dan budaya Senegal kontemporer.

Syekh Amadu Bamba pernah diasingkan ke Gabon dan Mauritania karena dianggap melawan kolonial Prancis dan aktivitas misionaris di Senegal lebih dari 125 tahun yang lalu. 

https://www.aa.com.tr/en/africa/senegal-16-dead-in-annual-muslim-pilgrimage-accidents/1998275

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement