REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Pengakuan dosa yang dituliskan Abu Nawas dalam syair Al-I'tiraf sepertinya menggambarkan kegelisahan setiap manusia. Dosa yang terus bertembah setiap harinya, padahal jatah umur semakin berkurang.
Bait yang menyebut 'Jika Engkau menolak, kepada siapakah lagi aku mengharap selain kepada Engkau?,' merupakan puncak penyerahan dan pengakuan kepada Allah SWT yang merupakan satu-satunya Dzat Pemberi ampun.
Semua kegalauan atas rimbunan dosa ini, ternyata Allah dan Nabi Muhammad SAW telah memberikan pedoman agar dosa-dosa itu bisa diampuni. Berikut beberapa hal yang sederhana dilakukan namun bisa menghapus dosa:
1. Menjabat tangan
Allah SWT mengetahui hamba-Nya adalah makhluk yang banyak berbuat dosa. Menjabat tangan menjadi salah satu sunnah Nabi Muhammad yang bisa menggugurkan dosa-dosa. Rasulullah SAW bersabda,
مَا مِنْ مُسْلِمَيْنِ يَلْتَقِيَانِ فَيَتَصَافَحَانِ إِلاَّ غُفِرَ لَهُمَا قَبْلَ أَنْ يَفْتَرِقَا
“Tidaklah dua Muslim itu bertemu lantas berjabat tangan melainkan akan diampuni dosa di antara keduanya sebelum berpisah.” (HR Abu Dawud).
2. Berwudhu
Amalan yang menjadi kewajiban sebelum menunaikan shalat ini sebenarnya bisa menggugurkan dosa-dosa seorang hamba. Rasulullah SAW bersabda,
مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ خَرَجَتْ خَطَايَاهُ مِنْ جَسَدِهِ حَتَّى تَخْرُجَ مِنْ تَحْتِ أَظْفَارِهِ
“Barangsiapa yang berwudhu, kemudian memperbagus wudhunya, maka dosa-dosanya akan berguguran dari jasadnya sampai keluar dari bawah kuku-kukunya.” [HR Al-Bukhari dan Muslim dari Utsman bin ‘Affan RA]
3. Sholat lima waktu
Tanpa kita sadari, sholat lima waktu yang merupakan fardhu 'ain bagi setiap Muslim juga merupakan amalan yang bisa membuat seorang hamba mendapat ampunan Allah SWT. Rasulullah bersabda:
مَا مِنِ امْرِئٍ مُسْلِمٍ تَحْضُرُهُ صَلاَةٌ مَكْتُوبَةٌ فَيُحْسِنُ وُضُوءَهَا وَخُشُوعَهَا وَرُكُوعَهَا إِلاَّ كَانَتْ كَفَّارَةً لِمَا قَبْلَهَا مِنَ الذُّنُوبِ مَا لَمْ يُؤْتِ كَبِيرَةً وَذَلِكَ الدَّهْرَ كُلَّهُ
“Tidaklah seorang Muslim ketika waktunya shalat wajib, lalu ia membaguskan wudhunya, ia khusyuk dalam sholatnya, dan menyempurnakan rukuk, melaikankan itu menjadi penghapus dosa-dosa sebelumnya selama tidak dilakukannya dosa besar, dan itu setiap masa semuanya.” (HR Muslim).
4. Bersabar ketika sakit, sedih atau saat terkena musibah
Mengeluh dan putus asa ketika terkena musibah apapun tidak akan menyelesaikan masalah. Justu jika seorang Muslim mau bersabar dalam melewati semua hal itu, Allah akan memberikan ampunan atas dosa-dosanya.
مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
"Tidaklah menimpa seorang Muslim: rasa capek, sakit, cemas, sedih, ataupun suatu gangguan, maupun gundah gulana, sekalipun duri, kecuali Allah akan hapuskan dosa-dosanya dengan sebab itu." (HR al-Bukhari)
5. Sholat Jumat
Sholat yang sudah menjadi kewajiban bagi pria muslim ini juga menggugurkan dosa-dosa kita. Mari terus berdoa kepada Allah agar masa pandemi ini berakhir supaya shalat jumat bisa kita rasakan kembali.
مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ أَتَى الْجُمُعَةَ فَاسْتَمَعَ وَأَنْصَتَ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ وَزِيَادَةُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ وَمَنْ مَسَّ الْحَصَى فَقَدْ لَغَا
“Barangsiapa yang berwudhu menyempurnakan wudhunya, kemudian mendatangi sholat Jumat, menyimak dengan baik dan diam, akan diampuni dosa di antara Jumat lalu dengan Jumat yang sedang dikerjakan dengan tambahan 3 hari. Barangsiapa yang menyentuh (memain-mainkan) kerikil maka sungguh ia telah sia-sia.” (HR Muslim).