Rabu 16 Sep 2020 17:09 WIB

Yang Dirasakan Rasulullah dan Umatnya Kala Sakaratul Maut

Umat Rasulullah SAW juga menghadapi sakit saat sakaratul maut.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Nashih Nashrullah
Umat Rasulullah SAW juga menghadapi sakit saat sakaratul maut.  Ilustrasi sakaratul maut
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Umat Rasulullah SAW juga menghadapi sakit saat sakaratul maut. Ilustrasi sakaratul maut

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Sakaratul maut merupakan momen pamungkas kehidupan seseorang di muka bumi. Setiap orang dipastikan menghadapinya. Tak terkecuali Nabi Muhammad SAW.   

Dalam bukunya 'Menguak Rahasia Kehidupan Setelah Kematian”, Ustadz Khalilurrahman El Mahfani menuliskan bagaimana Nabi Muhammad SAW dan sahabatnya menceritakan kengerian sakaratul maut yang menyakitkan.

Baca Juga

عَن الْحسن أَن رَسُول الله -صلى الله عَلَيْهِ وَسلم- ذكر ألم الْمَوْت وغصته فَقَالَ: هُوَ كَقدْر ثَلَاثمِائَة ضَرْبَة بِالسَّيْفِ 

Diriwayatkan Hasan RA bahwasanya Rasulullah SAW menggambarkan tentang sakaratul maut dan rasa sakitnya. Nabi Muhammad mengatakan bahwa rasa sakit ketika sakaratul maut itu bagaikan 300 kali tusukan pedang.

عَن عَليّ بن أبي طَالب -رَضِي الله عَنهُ- قَالَ: وَالَّذِي نَفسِي بِيَدِهِ لِأَلف ضَرْبَة بِالسَّيْفِ أَهْون من موت على فرَاش

Ali bin Abi Thalib RA menggambarkan bagaimana dahsyatnya peperangan. Dia menegaskan, sekalipun misalnya seorang Muslim tidak berperang, kematian akan datang. "Demi Tuhan yang setiap jiwa berada di genggaman-Nya, 1000 kali sabetan pedang lebih ringan sakitnya bagiku daripada aku mati di atas kasur," katanya.

Auzai berkata, telah sampai berita padaku, bahwasanya seorang mayat akan tetap merasakan sakitnya kematian sebelum dia dibangkitkan dari kubur. 

Saddad bin Aus mengatakan, kematian merupakan peristiwa yang paling menyakitkan di antara dunia dan akhirat bagi orang yang beriman. Ia lebih sakit daripada digergaji dengan gergaji besi, dipangkas dengan gunting, ataupun diaduk dalam air yang mendidih.

"Seandainya seorang mayat mempu menceritakan kematian kepada penghuni dunia yang masih hidup tentu mereka tidak bisa menikmati dengan tenang, dan tidak pula tidur nyenyak," katanya.

Diriwayatkan dari Zaid bin Aslam dari bapaknya berkata, “Seandainya seorang mukmin yang dapat menilai suatu yang tidak terjangkau oleh pikirannya, pastilah dahsyatnya kematian pada sakaratul maut dan rasa pedih di dalamnya akan menentukan derajatnya di dalam surga. Sedangkan bagi orang-orang kafir, keringanan dalam sakaratul maut tidak akan dapat melakukannya, melainkan mereka akan masuk neraka. 

Sebagian orang bertanya-tanya kepada orang yang sedang sakit parah, bagaimana kamu merasakan sakit ini? Orang sakit itu menjawab, seakan-akan langit bertumpuk-tumpuk di atas bumi dan seakan aku keluar dari lubang jarum yang kecil."

عن عائشة رضي الله عنها أنها قالت: سألت رسول الله صلى الله عليه وسلم عن موت الفجأة، فقال: راحة للمؤمن وأخذة أسف للفاجر 

Dari Aisyah RA, dia berkata, ”Aku bertanya kepada Rasulullah SAW tentang kematian tiba-tiba.” Beliau menjawab,’Datangnya kematian secara tiba-tiba sebagian orang yang beriman merasakan keistimewaan tersendiri sedangkan bagi orang yang durhaka merupakan kerugian yang sangat besar."

ن مكحول عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال: “لو أن شعرة من شعر الميت وضعت على أهل السموات والأرض لماتوا بإذن الله تعالى لأن في كل شعرة الموت ولا يقع الموت لشيء إلا مات”

Diriwayatkan dari Makhul, bahwasanya Nabi Muhammad SAW bersabda. "Seandainya sehelai rambut dari rambut orang yang mati diletakkan pada penduduk langit dan bumi, tentu mereka akan mati atas izin Allah. Sebab sesungguhnya pada setiap helai rambut orang yang mati, tidaklah menjadi pada sesuatu melainkan ia akan mati pula.”   

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement